Ekspor Migas Topang Kenaikan Cadangan Devisa US$ 3 Miliar

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
7/3/2017, 19.48 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada akhir Februari lalu mencapai US$ 119,9 miliar. Jumlahnya melonjak US$ 3 miliar dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 116,9 miliar.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, kenaikan cadangan devisa tersebut karena adanya perbaikan dari sisi ekspor minyak dan gas (migas) pada Februari lalu. Alhasil, pasokan valuta asing (valas) dari sektor ini meningkat.

Secara lebih rinci, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, kenaikan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah. Selain itu, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

(Baca: BI: Ekonomi Indonesia 2016 Selamat Berkat UU Pencegah Krisis)

“Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo,” kata Tirta dalam siaran pers BI, Selasa (7/3).

Selain penerimaan valas dari migas, Agus menyatakan, cadangan devisa semakin tebal karena adanya dana investor asing yang masuk (capital inflow) mencapai Rp 26 triliun. "Tapi secara umum, tidak termasuk pinjaman negara karena pinjaman negara tidak dikeluarkan pada Februari kemarin," ujar Agus di Jakarta, Senin malam (6/3).

Halaman: