Perusahaan asuransi baru milik konsorsium Erick Thohir, yaitu PT Asuransi Jiwa Bumiputera (PT AJB), resmi beroperasi. Perusahaan yang digadang-gadang sebagai penerus estafet bisnis perusahaan asuransi tertua di Indonesia, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera tersebut, dipimpin Wiroyo Karsono yang merupakan mantan Direktur Utama PT Mandiri AXA General Insurance.

PT AJB diluncurkan pada Minggu (12/2) kemarin, bertepatan dengan peringatan 105 tahun berdirinya AJB Bumiputera. Meski baru, perusahaan tersebut sudah bisa beroperasi di berbagai wilayah di Tanah Air dengan mengandalkan seluruh kantor cabang AJB Bumiputera. (Baca juga: OJK Pastikan Tak Ada Hendrik Tee di Balik Konsorsium Erick Thohir)

“Sudah betul-betul operasional, sudah bisa langsung lari,” kata Pengelola Statuter AJB Bumiputera Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Adhie Massardi kepada Katadata, Senin (13/2). Ia pun optimistis perusahaan baru tersebut bakal jadi persaing kuat di industri asuransi lantaran telah memiliki pasar yang jelas dan agen yang berpengalaman.

Optimisme yang sama juga disampaikan Koordinator Pengelola Statuter AJB Bumiputera Didi Achdijat. Dalam siaran pers yang diterima Katadata, Didi mengibaratkan PT AJB sebagai “bayi raksasa” yang begitu lahir sudah bisa berjalan. Sebab, selain memiliki jaringan yang luas yaitu 25 kantor wilayah dan 365 kantor cabang, perusahaan juga mewarisi nama keluarga “Bumiputera” yang telah menjadi nama generik bagi dunia asuransi.

“Dengan jajaran direksi yang berpengalaman di industri asuransi (modern), PT AJB akan menjadi perusahaan asuransi nasional yang sudah melegenda tapi dengan semangat baru dan kekuatan baru,” kata Didi.

Kekuatan baru yang dimaksud Didi adalah bentuknya yang PT alias Perseroan Terbatas. Jadi, memungkinkan penambahan modal segera untuk meningkatkan performa perusahaan. Bentuk usaha tersebut berbeda dengan AJB Bumiputera yang berkonsep mutual alias usaha bersama.  

Meski begitu, Direktur Utama PT AJB Wiroyo Karsono memastikan, perusahaan tetap akan mempertahankan nilai-nilai yang sudah dibangun oleh para pendiri Bumiputera. “Kami akan mempertahankan dan bahkan mengembangkan hal-hal yang baik di Bumiputera," ujarnya. Pengembangan itu meliputi pasar tradisional menengah ke bawah yang sudah nyaris mutlak dikuasai Bumiputera, seraya memperbaiki dan meningkatkan instrumen bisnis asuransi modern untuk masuk ke kota-kota besar, kelas menengah atas.

Ia pun yakin, dengan modal dasar yang dimiliki perusahaan dan jajaran direksi yang mumpuni, PT AJB akan menjadi kompetitor yang diperhitungkan oleh banyak perusahaan asuransi asing yang sudah menguasai pangsa pasar di kota-kota besar. “Tekad kami, dalam waktu dua-tiga tahun ke depan Bumiputera bisa kembali masuk ke 10 besar perusahaan asuransi di negeri ini, dan kembali diperhitungkan, setelah berbagai isu negatif tentang Bumiputera berlalu,” kata Wiroyo.

Sekadar informasi, dalam memimpin PT AJB, Wiroyo didampingi dua direktur yaitu Direktur SDM dan Umum Rully Safari serta Direktur Operasional dan Marketing Lina Bong.

Jajaran pengelola statuter AJB Bumiputera dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungan penuh terhadap operasional perusahaan sebab 40 persen laba bersih PT AJB bakal disetor ke AJB Bumiputera sebagai salah satu pendapatan untuk menyangga pembayaran klaim atas 6,5 juta pemegang polis AJB Bumiputera. (Baca juga: Selidiki Masalah Bumiputera, Komisi Keuangan DPR Bentuk Panja)

“Pemberian 40 persen laba bersih PT AJB itu bukan hadiah, tapi sebagai pembayaran atas penggunaan intangible asset Bumiputera yang dipakai PT AJB, yaitu nama Bumiputera, jaringan, dan SDM serta 25.000 agen berpengalaman,” kata Didi.