BPS Taksir Pelemahan Rupiah Sejak November Akan Berlanjut

Donang Wahyu|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Yura Syahrul
15/12/2016, 15.17 WIB

(Baca: Dana Asing Masuk Rp 7 Triliun, Rupiah Paling Menguat di Asia)

Sementara itu, BPS mencatat rupiah pada minggu pertama Desember ini justru menguat terhadap seluruh mata uang utama dunia. Namun, Sasmito memperkirakan, keadaan ini tidak akan berlangsung lama, terutama terhadap dollar AS. Rupiah terancam kembali melemah terhadap dolar AS karena kenaikan suku bunga dana bank sentral AS alias Fed Fund Rate sebesar 0,25 persen.

Meski begitu, Sasmito mengatakan, pelemahan rupiah ini tidak perlu disikapi secara negatif. Sebab, barang-barang ekspor Indonesia akan semakin mudah dijual di luar negeri. Dengan begitu, permintaan terhadap barang Indonesia akan naik karena harganya turun namun volume penjualan terus meningkat.

(Baca: Terpukul Efek Trump, Cadangan Devisa Susut US$ 3,5 Miliar)

Selain itu, dia memperkirakan, pelemahan rupiah ini hanya akan berlangsung sesaat. "Nilai tukar melemah tidak selalu buruk, bisa menambah perdagangan internasional."

Halaman: