ANZ Jual Rugi Lini Ritel Bank di Indonesia kepada DBS

Arief Kamaludin|KATADATA
31/10/2016, 16.12 WIB

Ia menjelaskan, melalui transaksi tersebut, ANZ tidak serta-merta meninggalkan Asia. Namun, ANZ melakukan peralihan dari nasabah ritel kepada bisnis perbankan yang lebih besar serta pembiayaan perdagangan, terutama di Australia dan Selandia Baru.

Berdasarkan keterangan dari ANZ dan DBS, nilai penjualan lini usaha tersebut mencapai US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun di atas nilai buku. (Baca: DBS Peringatkan Kenaikan Fed Rate di Tengah Perbaikan Ekonomi)

Meski demikian, ada sisi positif yang diperoleh ANZ. Transaksi ini berhasil meningkatkan rasio modal inti utama atau common equity tier 1 (CET 1) sebesar 15-20 basis poin. Kenaikan ini diharapkan dapat memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh institusi pengawasan perbankan Australia, APRA.

Saat ini, proses transaksi antara ANZ dan DBS itu masih menunggu sejumlah persetujuan otoritas negara masing-masing. Transaksi ini diharapkan selesai pada pertengahan tahun depan. Sedangkan proses peralihannya diharapkan tuntas pada awal tahun 2018.

Namun, para investor ANZ merespons negatif transaksi tersebut. Harga saham ANZ merosot 0,9 persen ke level US$ 27,38. per saham pada perdagangan, Senin (31/10) pagi ini. (Baca: Ada Tax Amnesty, Kewajiban Pelaporan Kartu Kredit Ditunda)

Halaman: