Pemilihan Berjalan Mulus, Komposisi Anggota BPK Tak Berubah

Arief Kamaludin|KATADATA
BPK
22/9/2016, 11.14 WIB

Proses pemilihan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berjalan cepat dan mulus. Proses tersebut tidak mengubah komposisi Anggota BPK karena DPR kembali memilih Bahrullah Akbar.

Bahrullah menyingkirkan 23 kandidat lainnya dalam proses pemungutan suara yang digelar Komisi Keuangan, Rabu malam (21/9). Ia mengantongi 30 suara, sementara sisanya mengalir ke dua kandidat lainnya, yaitu Auditor Utama BPK Abdul Latief sebanyak 17 suara dan mantan Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu 9 suara.

Bahrullah dan Anggito juga merupakan dua dari delapan calon yang juga direkomendasikan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Proses pemilihan terhitung cepat. Komisi Keuangan DPR baru merampungkan tahap uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Rabu sore. Lalu, langsung dilanjutkan dengan proses pemilihan pada malam harinya.

Komisi bahkan tidak sempat meminta masukan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai rekam jejak keuangan para calon Anggota BPK. Padahal, Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso mengatakan, institusinya bisa menyediakan data rekam jejak masing-masing calon. Data tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan Komisi Keuangan DPR. (Baca juga: PPATK Minta Dilibatkan dalam Proses Seleksi Anggota BPK)

“BPK harus (beranggotakan) orang yang memiliki integritas tinggi, itu harus jadi prioritas. Salah satu alat untuk menilai integritas itu dilihat dari transaksinya, meskipun bukan satu-satunya. Kalau transaksinya mencurigakan, seharusnya jangan dipilih,” kata Agus kepada Katadata, Jumat pekan lalu. 

Soal rekam jejak para calon, Wakil Ketua Komisi Keuangan Soepriyatno sempat menyatakan kemungkinan akanmeminta data ke PPATK, meski pada kenyataannya rencana itu urung dilakukan. “Setelah dilakukan fit and proper test nanti, baru kami minta pendapat anggota komisi apakah perlu rekomendasi dari PPATK dan KPK,” kata dia.

Nama Bahrullah, Latief dan Anggito memang sudah mencuat sebagai kandidat kuat sebelum pemilihan berlangsung. “Bahrullah oke, Anggito Abimanyu oke,” kata Soepriyatno yang juga anggota Partai Gerindra. (Baca juga: DPR Diminta Tak Pilih Anggota BPK yang Terafiliasi Partai)

Sementara itu, politisi senior Partai Golkar Ahmadi Noor Supit menyebut dua nama yang diunggulkan yaitu Bahrullah Akbar dan Auditor Utama BPK Abdul Latief. “Dua-duanya kan dari dalam. Latief sudah terbiasa jadi pelaksana. Jadi keduanya memenuhi persyaratan dan tahu tugas-tugas di BPK. Tapi masih dirundingkan,” ucapnya.

Setelah disahkan dalam sidang paripurna DPR, Bahrullah akan kembali menjabat sebagai Anggota BPK VI yang di antaranya membidangi audit untuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayah II yaitu Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.