Pandemi corona membuat perbankan mencari inovasi dalam melayani nasabah. Salah satunya dengan mengembangkan layanan online.
Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang membuka layanan online untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurut SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang, pihaknya telah mendapatkan lebih dari 20.000 nasabah baru melalui layanan tersebut.
Bank Mandiri mencatat rata-rata ada 1.000 lebih pembukaan rekening per hari melalui layanan online. Hingga Februari 2020, bank BUMN itu memiliki 26 juta rekening simpanan dengan nominal (bank only) mencapai Rp797 triliun, naik 8.1% dari periode yang sama tahun lalu.
“Dengan melihat rasio ekspansi saat ini, kami berharap ke depan dapat mencapai 30.000 rekening baru per bulan, terutama dengan dukungan layanan pembukaan rekening online,” kata Gumilang dalam siaran pers, Senin (4/5).
(Baca: Utang Jatuh Tempo di Tengah Pandemi, Ini Strategi BTN dan Bank Mandiri)
(Baca: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 19,2 Triliun untuk Masa Lebaran)
Gumilang menyatakan layanan bertajuk 'Online Onboarding' itu merupakan upaya perusahaan berekspansi dengan memanfaatkan teknologi digital. Apalagi, akses masyarakat untuk keluar rumah sangat terbatas karena Covid-19.
Dengan inovasi tersebut, masyarakat bisa mengakses layanan keuangan. Proses pembuatan rekening pun menjadi mudah karena bisa dilakukan melalui ponsel.
Adapun, produk tabungan yang dapat dibuka melalui platform 'Online Onboarding' yaitu Mandiri Tabungan NOW. Produk Mandiri Tabungan NOW dilengkapi sejumlah fitur, seperti transaksi menggunakan kartu Mandiri Debit VISA/GPN, layanan echannel, loyalty fiestapoin, dan layanan e-statement.
Selain itu, pihaknya bakal memperkuat infrastruktur pendukung, termasuk memperbesar kapasitas video call untuk meningkatkan kenyamanan nasabah. Dengan begitu, Bank Mandiri dapat memberikan layanan kemudahan transaksi transfer, pembayaran tagihan, ataupun isi e-Money melalui aplikasi Mandiri Online setelah melakukan pembukaan rekening.
(Baca: Bank Berencana Longgarkan Skema Penyaluran Kredit pada Kuartal II)