Garuda Ingin Negosiasi Utang Sukuk US$ 500 Juta yang Jatuh Tempo Juni

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi, pesawat Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
6/5/2020, 06.46 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki utang berupa sukuk global senilai US$ 500 juta yang jatuh tempo pada 3 Juni nanti. Perusahaan berpelat merah ini pun menyurati para pemegang sukuk global untuk melakukan dialog konstruktif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Fuad Rizal menjelaskan, negosiasi tersebut merupakan salah satu upaya perusahaan memastikan keberlangsungan usaha. Serta, memastikan pengelolaan perusahaan secara proaktif di tengah ketidakpastian industri penerbangan karena pandemi corona.

"Sehubungan dengan intensi Garuda sebagai penerbit sukuk untuk menjalin komunikasi dengan sukukholders melalui dialog konstruktif dan terbuka," kata Fuad dalam keterbukaan informasi, kemarin (5/5).

(Baca: Garuda Masih Buka Opsi Terbitkan Sukuk Global untuk Bayar Utang)

Pada 31 Desember 2019, saldo utang sukuk tersebut sebesar US$ 498,99 juta atau setara dengan Rp 7,5 triliun (kurs: Rp 15.000 per US$). Di dalamnya, termasuk biaya transaksi pernah ditangguhkan sebanyak US$ 1 juta.

Sukuk bernama Garuda Indonesia Global Sukuk Limited tersebut diterbitkan Garuda pada 3 Juni 2015 lalu di Singapore Exchange (SGX-ST). Pembayaran sukuk dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo, 3 Juni 2020 dengan tingkat suku bunga tetap tahunan 5,95%.

(Baca: Lunasi Utang Jatuh Tempo, BUMN Andalkan Kas dan Pinjaman Bank)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin