Erick Thohir Minta BNI Fokus di Segmen Pendanaan Internasional

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri BUMN Erick Thohir meminta BNI fokus pada segmen pendanaan internasional.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
3/7/2020, 14.22 WIB

Bank-bank pelat merah bersaing lantaran memiliki sejumlah bisnis utama yang serupa. Untuk itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, antara lain meminta PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk fokus pada pendanaan internasional.

"Ini baru pemikiran yang saya tawarkan ke direksi BNI. Kalau BNI terus compete sama Bank Mandiri dan lain-lainnya, apa bedanya?" kata Erick dalam diskusi secara virtual, Kamis (3/7) malam.

Hal ini disampaikan Erick lantaran pemerintah semula berencana untuk membentuk holding atau induk usaha bank-bank BUMN. Namun, Erick menilai hal tersebut tak diperlukan. Menurut dia, yang terpenting adalah segmen pasar yang jelas dan persaingan sehat. 

(Baca: Permintaan KPR Bersubsidi di BTN Naik 75% sejak Pelonggaran PSBB)

Erick menjelaskan, PT Bank Tabungan Negara Tbk saat ini sudah memiliki segmen utama  yang jelas yakni fokus pada bisnis perumahan. BTN bahkan dapat bersinergi dengan PT Kereta Api Indonesia dalam pembiayaan pembangunan hunian berorientasi transit alias transit oriented development atau TOD. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbkfokus pada bisnis pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dan penyaluran kredit usaha rakyat . Lalu, PT Bank Mandiri  Tbk fokus pada penyaluran kredit kepada korporasi.

Adapun BNI diharapkan menjadi bank internasional karena sudah memiliki jejak di mancanegara, seperti di New York, Amerika Serikat dan Hong Kong. "Saya harap BNI menjadi international banking kita," kata Erick menambahkan.

(Baca: Erick Akan Gabung Bank Syariah BUMN, Bagaimana Kinerjanya?)

Bekas pemilik klub sepak bola Inter Milan itu ingin pengusaha Indonesia mendapatkan pembiayaan pertama kali yang bersumber dari bank dalam negeri ketika melakukan ekspansi ke luar negeri. Lalu, pendanaan tersebut dapat di-refinancing. dalam 3-4 tahun berikutnya. 

Dengan begitu, pengusaha Indonesia akan memiliki aset di negara lain namun menggunakan uang negara tersebut setelah refinancing. Padahal, hal tersebut untuk kemajuan Indonesia.

Erick menilai saat ini banyak pengusaha Indonesia yang berupaya untuk melakukan ekspansi secara global. "Ketika pengusaha melakukan akuisisi di luar negeri, ada bank yang punya bendera untuk mendukung rencana itu," kata Erick.

Reporter: Ihya Ulum Aldin