Rupiah Paling Kuat di Asia Berkat Ramalan Data Penjualan Rumah AS

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia pada pagi ini.
29/7/2020, 09.18 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,55% ke level Rp 14.455 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini, Rabu (29/7). Rupiah menguat seiring ramalan akan anjloknya data pejualan rumah di AS yang transaksinya belum final alias US Pending Home Sales Juni 2020.

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah tipis dari level pembukaan ke Rp 14.456 per dolar AS hingga pukul 09.15 WIB. Tak hanya rupiah, beberapa mata uang Asia pun menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang melemah 0,11%, dolar Singapura 0,01%, peso Filipina 0,04%, yuan Tiongkok 0,06%.

Kendati demikian, masih ada beberapa mata uang Asia yang melemah. Dolar Taiwan 0,22%, won Korea Selatan 0,02%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,07%. Sedangkan, dolar Hong Kong dan rupee India tak bergerak signifikan.

 Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai rupiah berpeluang menguat terhadap mata uang Negeri Paman Sam. "Data US Pending Home Sales secara bulanan yang diprediksikan terkoreksi memberikan sentimen negatif bagi dolar AS," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (29/7).

Data US Pending Homes Sales diperkirakan menurun dari 44,3% menjadi 15,6% pada Juni 2020. Pending Home Sales mengukur perubahan jumlah penjualan rumah yang kontraknya sudah ditandatangani, tetapi transaksinya belum tuntas dilakukan.

Selain data penjualan rumah,  pasar juga menantikan penetapan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed. Dirinya memproyeksi otoritas moneter AS akan memangkas bunga acuan 0,25% pekan ini. "Sehingga pergerakan dolar AS relatif tidak terlalu volatil," ujarnya.

 Namun, saat berita ini ditulis indeks dolar AS naik 0,06% ke level 93,75. Adapun mata uang Negeri Paman Sam telihat menguat 0,1% terhadap pound Inggris dan 0,05% terhadap franc Swiss. Sementara itu, dolar AS turun 0,03% terhadap euro, 0,06% terhadap dolar Australia, dan 0,03% terhadap dolar Kanada.

Di sisi lain, Nafan menuturkan bahwa pasar masih mengapresiasi kenaikan harga komoditas dunia dan kebijakan stimulus dari berbagai negara. Dengan seluruh sentimen tersebut, dia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di antara Rp 14.360 - 14.620 per dolar AS hari ino.

Reporter: Agatha Olivia Victoria