Pemerintah & Swasta Agresif, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 5.843 T

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. ULN hingga akhir kuartal II 2020 tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ULN pada kuartal sebelumnya sebesar 0,6% secara tahunan.
14/8/2020, 12.17 WIB

ULN swasta meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. ULN swasta pada akhir kuartal II 2020 tumbuh 8,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 4,7%.

Perkembangan ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan, sedangkan ULN lembaga keuangan tercatat kontraksi. ULN perusahaan bukan lembaga keuangan terakselerasi dari 7% menjadi 11,4%, sedangkan ULN lembaga keuangan terkontraksi 1,7%, lebih rendah dari kontraksi 2,4%.

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3% dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin,  sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan.

Dengan demikian, BI menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto pada akhir kuartal II 2020 sebesar 37,3%, meningkat dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 34,5%.

Meskipun meningkat, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah per akhir Juni 2020 sebesar Rp 5.264,07 triliun atau 32,67% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jumlah itu meningkat Rp 693,9 triliun atau 15,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

qqqqqqqqq

 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria