Usai Kantongi Izin OJK Gantikan Jiwasraya, IFG Life Resmi Masuk AAJI
PT Asuransi Jiwa IFG atau yang dikenal IFG Life bergabung menjadi anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Masuknya entitas holding BUMN Asuransi dan Pembiayaan ini dinilai bisa membuat perusahaan memperoleh aspirasi sehingga bisa lebih profesional di industri asuransi jiwa.
“Dengan masuknya IFG Life menjadi anggota AAJI, diharapkan bisa ikut memelihara dan memupuk kerja sama yang saling memberikan manfaat dalam pengembangan usaha asuransi jiwa di Indonesia,” kata Direktur Utama IFG Life, Andy Samuel melalui rilis, Selasa (4/5).
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina D. Sistha menyampaikan, masuknya IFG Life menjadi anggota AAJI juga menjadi momentum untuk memperoleh pengetahuan dalam pengembangan bisnis model perusahaan. Ia menambahkan, saat ini perusahaan telah menyiapkan model bisnis yang berorientasi kepada proteksi.
“Sebagai anggota AAJI tentunya kami akan mendapat masukan atas bisnis model perusahaan. IFG Life akan kembali kepada marwah asuransi, yang memberikan perlindungan kepada pemegang polis baik asuransi jiwa maupun kesehatan,” kata Sistha.
Saat ini, IFG Life diketahui sudah mengantongi izin operasional perusahaan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No KEP-19/D.05/2021. Dengan izin itu, IFG Life siap beroperasi dengan tiga pilar bisnis.
Pertama, mengelola portofolio Jiwasraya hasil dari program restrukturisasi polis. Kedua, melaksanakan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan yang berorientasi pada proteksi. Ketiga, mengelola dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Pasar utama yang akan digarap oleh IFG Life adalah ekosistem BUMN, mulai dari korporasi, pegawai, nasabah serta pelanggan BUMN. Bahkan saat ini, IFG Life juga sudah menyiapkan model bisnis yang berbeda dari model bisnis asuransi Jiwasraya.
Misalnya untuk mendorong pelanggan, IFG Life akan masuk dengan core proposition yang relevan sesuai dengan kebutuhan, baik itu asuransi jiwa maupun kesehatan. Kemudian, IFG Life memilih untuk menyiapkan penasihat keuangan yang mencoba mengerti kebutuhan pelanggan, yang berorientasi bukan hanya untuk kebutuhan penjualan jangka pendek.
Selain itu, IFG Life juga menyiapkan, Conservative and LDI-based investments dimana investasi ini akan lebih hati-hati alias prudent, lebih conservative, dan disesuaikan dengan profil liabilitas atau kebutuhan perlindungan pemegang polis.
“Kami yakin IFG Life mempunyai bisnis model yang cukup kuat dengan captive market di BUMN yang besar,” kata Sistha menambahkan.
AAJI merupakan asosiasi kumpulan perusahaan asuransi jiwa, dimana saat ini anggota AAJI terdiri dari 60 perusahaan asuransi jiwa dan 5 perusahaan reasuransi. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan nasional dan multinasional yang beroperasi di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menyambut baik terdaftarnya IFG Life sebagai anggota baru di AAJI. Budi berharap keberadaan IFG Life dapat memberi warna baru di dalam industri asuransi jiwa.
"Kami juga berharap kehadiran IFG Life juga dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan literasi keuangan khususnya mengenai jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun," kata Budi.