Tak Sanggup Bersaing, Bank Asing Ini Tutup Cabang di Amerika

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung HSBC di kawasan Sudrman, Jakarta Pusat (6/8).
27/5/2021, 13.34 WIB

Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS menyebutkan, keuntungan bank di Negeri Paman Sam naik 29,1% di kuartal pertama 2021 dari kuartal sebelumnya. Itu karena, bank menyesuaikan ekspektasi penurunan kredit di masa  depan.

Melansir Reuters, regulator perbankan menyampaikan laba kuartal pertama naik 336% dari US$ 17,3 miliar dari kuartal terakhir 2020, menjadi US$ 76,8 miliar di kuartal pertama 2021. Bahkan, 74,8% perbankan melaporkan laba bersih kuartalan yang lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Ketua FDIC Jelena Mc Williams memandang, industri perbankan AS masih tetap tangguh. “Tingkat modal dan likuiditas yang kuat, mendukung kebutuhan pinjaman dan melindungi dari potensi kerugian,” katanya.

Data itu juga menunjukkan kalau jumlah simpanan perbankan di AS naik 3,6% menjadi US$ 18,5 triliun dari kuartal sebelumnya. Regulator menyatakan kalau pihaknya telah mencatat rekor tabungan sejak awal pandemi Covid-19. Ke depan, pihaknya akan terus memantau pertumbuhan tabungan seiring perkembangan ekonomi yang memungkinkan nasabah untuk melakukan belanja lagi.

Total aset perbankan AS tercatat naik 3,1% dari kuartal sebelumnya menjadi US$ 22,6 triliun. Sedangkan untuk kas dan saldo jatuh tempo di lembaga penyimpanan naik 13,8% menjadi US$ 440,1 miliar. Begitu juga simpanan di sekuritas yang mencatatkan kenaikan 7,2% ke rekor US$ 366,9 miliar.

Sebanyak tiga bank baru dibuka, 25 lembaga bergabung di kuartal pertama 2021. Selain itu, jumlah institusi dalam daftar bank bermasalah turun satu menjadi 55 bank. “Tidak ada bank yang gagal selama kuartal tersebut,” menurut data dalam FDIC yang dilansir dari Reuters.

Halaman: