Fokus Dorong Inovasi Digital, Bank Mandiri Bukukan Laba Naik 21%

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) didampingi Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar (kedua kanan), Direktur Management Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin (kanan) dan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo (kiri) berbincang disela-sela menyampaikan paparan kinerja triwulan I-2021 di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
29/7/2021, 16.52 WIB

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim kinerja sektor keuangan sepanjang semester I-2021 tetap stabil. Hal itu tercermin dari membaiknya sejumlah indikator seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal. Disusul terjaganya rasio kehati-hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan. 

Kredit perbankan per Juni 2021 meningkat sebesar Rp 67,39 triliun atau tumbuh 0,59% yoy. Capaian itu sekaligus meneruskan tren perbaikan empat bulan terakhir seiring berjalannya stimulus pemerintah, OJK, dan otoritas terkait lainnya.

Dari aspek intermediasi perbankan, Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4% secara yoy menjadi Rp 1.014,3 triliun. Pertumbuhan ini ditopang segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13% yoy menjadi Rp 534,2 triliun di akhir kuartal II 2021.

Sementara itu, pembiayaan ke segmen usaha mikro kecil d menengah (UMKM) tercatat naik  20,1% yoy menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II 2021. Penyaluran kredit tersebut dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial.

Berkat berbagai upaya tersebut, Mandiri mengklaim dapat menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik dengan rasio kredit macet atau NPL Gross sebesar 3,08%, turun 21 basis poin (bps) dari kuartal II-2020. Capaian juga diikuti dengan inisiatif untuk terus membentuk coverage ratio di level yang konservatif di kisaran 221,87% meningkat 26,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melansir RTI, pada perdagangan Kamis (29/7) saham BMRI ditutup koreksi 2,54% ke level Rp 5.750 per saham. Investor asing diketahui melakukan aksi jual 64,07 miliar di seluruh market sepanjang perdagangan hari ini.

Halaman: