Aturan OJK Segera Terbit, Simak Potret Keuangan Calon Bank Digital

Donang Wahyu|KATADATA
Gedung OJK
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
19/8/2021, 13.16 WIB

Bank Capital berhasil membukukan laba bersih Rp 11,6 miliar pada semester I-2021. Sayangnya, laba bersih tersebut anjlok hingga 77,68% dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 51,98 miliar.

Bank Capital hanya mampu membukukan pendapatan bunga Rp 460,42 miliar atau turun 40,45% dari Rp 773,23 miliar. Sementara, beban bunganya Rp 699,29 miliar, naik 36,88% dari Rp 510,89 miliar. Alhasil, Bank Capital membukukan beban bunga bersih Rp 238,86 miliar pada semester I-2021, sedangkan semester I-2020 mengantongi pendapatan bunga bersih Rp 262,33 miliar.

Bank Capital memiliki modal inti Rp 1,51 miliar per 30 Juni 2021 atau naik dari periode sama tahun lalu Rp 1,39 triliun. Artinya, Bank Capital juga termasuk dalam kategori BUKU 2.

PT Allo Bank Indonesia Tbk

Bank milik pengusaha Chairul Tanjung ini mampu membukukan laba bersih Rp 22,92 miliar pada semester I-2021. Sayangnya, laba bersih tersebut turun hingga 30,23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 32,86 miliar.

Pendapatan bunga Allo Bank Rp 127,66 miliar atau tumbuh hingga 42,47% dari Rp 89,611 miliar. Sementara, beban bunga tumbuh 23,59% menjadi Rp 74,19 miliar dari Rp 60,02 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih perusahaan Rp 53,47 miliar atau tumbuh 80,76% dari Rp 29,58 miliar.

Modal inti bank yang sebelumnya bernama Bank Harda Internasional tersebut Rp 310,33 miliar per 30 Juni 2021 atau naik dari Rp 272,03 miliar dari 30 Juni 2020. Dengan begitu, Allo Bank masuk dalam kategori bank BUKU 1.

PT Bank QNB Indonesia Tbk

QNB mencatatkan rugi bersih Rp 578,36 miliar sepanjang semester I-2021. Rugi bersih tersebut ternyata membengkak 7,52% dibandingkan periode sama tahun lalu, dimana rugi mencapai Rp 537,93 miliar.

Pendapatan bunga QNB senilai Rp 446,9 miliar atau mengalami penurunan 30,59% dari Rp 643,86 miliar. Beban bunga Rp 286,62 miliar, turun 43,05% dari Rp 503,29 miliar. Sehingga, pendapatan bunga bersih Rp 160,27 miliar atau tumbuh 14,02% dari Rp 140,56 miliar.

Modal inti QNB per 30 Juni 2021 mencapai Rp 2,69 triliun atau mengalami penurunan dari Juni 2020 yang Rp 3,2 triliun. Meski begitu, QNB tetap berada pada kategori BUKU 2.

PT Bank KEB Hana Indonesia

KEB Hana mencatatkan laba bersih Rp 174,56 miliar pada semester I-2021. Catatan tersebut mengalami penurunan 39,02% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 286,25 miliar.

Pendapatan bunga KEB Hana Rp 1,22 triliun atau mengalami penurunan 20,23% dari Rp 1,53 triliun. Total beban bunga Rp 461,45 miliar atau turun 41,53% dari Rp 789,27 miliar. Sehingga pendapatan bunga bersih menjadi Rp 765,09 miliar atau tumbuh 2,2% dari Rp 748,6 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, tercatat modal inti tier 1 KEB Hana mencapai Rp 9,56 triliun per 30 Juni 2021. Modal inti tersebut naik dari 31 Desember 2020 Rp 9,45 triliun. Artinya, KEB Hana masuk kategori BUKU 3.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin