Koin kripto Cardano atau ADA turut berkontribusi terhadap tren kenaikan kapitalisasi pasar mata uang kripto atau cryptocurrency beberapa waktu terakhir. Koin dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga ini juga mencatatkan kenaikan hampir 40% dalam sepekan terakhir. 

Melansir Coinmarketcap, pada perdagangan Selasa (24/8) pukul 16:32 harga Cardano berada di level US$ 2,90 per ADA atau sekitar Rp 42.050. Dalam sepekan terakhir, harga Cardano mencatatkan kenaikan 37,7% sekaligus yang tertinggi di antara sepuluh koin kripto dengan kapitalisasi terbesar atau big cap. 

Kapitalisasi pasar Cardano di bursa kripto global saat ini mencapai US$ 92,73 miliar atau sekitar 4,3% dari total kapitalisasi pasar saat ini US$ 2,14 triliun. Level tersebut masih di bawah Ethereuem yang memiliki kapitalisasi US$ 389,7 miliar dan Bitcoin yang mencapai US$ 932,07 miliar.

CEO perusahaan dagang kripto Triv, Gabriel Rey mengatakan harga Cardano masih mengalami tren kenaikan dan belum menunjukkan sinyal pelemahan. Hal tersebut didukung tren fear missing out (FOMO) atau takut ketinggalan oleh pelaku pasar kripto, sehingga aksi beli masih berlanjut. 

Selain itu, spekulasi pasar terkait rencana perilisan smart contract Cardano pada 12 September mendatang turut mengambil peran dalam tren kenaikan ADA sepekan terakhir. Di mana, mulai banyak institusi yang membeli koin Cardano tersebut.

“Semua beranggapan Cardano ini green blockchain saat negara luar mencari blockchain clean energy seperti yang diminta Elon Musk," kata Rey saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (24/8).

Sebelumnya, perdagangan di pasar kripto sempat tertekan pada pertengahan Mei, ketika CEO Tesla Elon Musk tiba-tiba menyatakan bahwa perusahaannya tidak akan menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran karena tidak ramah lingkungan. Setelah berbulan-bulan, terjadi konsolidasi harga Bitcoin dan sebagian besar alternatif koin atau altcoin, pasar kripto mulai menunjukkan kenaikan atau bullish.

Sebelumnya, Founder Cardano Charles Hoskinson menyatakan upgrade dalam sistem Cardano telah lama diantisipasi ke platform cryptocurrency populer yang disebut Alonzo. Melansir Coindesk, Alonzo Hard Fork adalah peningkatan atau upgrade jaringan Cardano yang memfokuskan implementasi fungsi smart contract. Itu merupakan potongan kode komputer yang secara otomatis dijalankan dalam kondisi tertentu.

Setelah pembaruan Alonzo, Hoskinson mengklaim bahwa siapa pun akan dapat membuat dan menyebarkan smart contract mereka sendiri di blockchain Cardano dan membuka jalan bagi aplikasi terdesentralisasi.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga Cardano telah melonjak lebih dari 65% sejak awal Agustus untuk mengantisipasi perilisan Alonzo. Koin ADA sempat menyentuh level puncaknya di US$2,25 setelah pengumuman upgrade, mendorongnya mendekati harga tertinggi Cardano sepanjang masa di US$ 2,46 pada bulan Mei 2021 lalu.

Analis Benjamin Cowen menyampaikan bahwa uptrend Cardano akan sangat bergantung pada pergerakan harga Bitcoin. Pasalnya, melalui pergerakan koin dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut, pemilik Cardano bisa melihat arah pergerakan ADA ke depan.

“Satu-satunya hal yang diinginkan jika Cardano tembus level US$ 3 atau US$ 4, apa yang terjadi?” tanya Cowen.

Cardano juga kerap digadang-gadang sebagai saingan potensial Ethereum, yang saat ini menjadi tuan rumah sebagian besar keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)