Kredit Naik 8,2%, BCA Kantongi Laba Bersih Rp 31,4 T Sepanjang 2021

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pengunjung mencoba produk perbankan digital yang ada di BCA Expoversary 2020 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, Jumat (21/2/2020).
27/1/2022, 17.01 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meraup laba bersih Rp 31,4 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh 15,8% dari raihan untung bersih tahun sebelumnya Rp 27,1 triliun. Hal ini ditopang oleh peningkatan kredit sebesar 8,2%, lebih tinggi dari target perseroan yang sebesar 6%.

BCA menyalurkan kredit sebesar Rp 603,7 triliun sepanjang tahun lalu. Adapun, segmen korporasi dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA pada 2021.

Penyaluran kredit ke segmen korporasi tumbuh 12,3% menjadi Rp 286,5 triliun. Sedangkan kredit KPR, yang menjadi kontributor tertinggi kedua tumbuh 8,2% secara tahunan menjadi Rp 97,5 triliun.

Kemudian, kredit komersial dan UKM naik 4,8% menjadi Rp 195,8 triliun. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) terkoreksi 2,4% secara tahunan menjadi Rp 36,0 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2% secara tahunan menjadi Rp 11,8 triliun. Perusahaan juga membukukan pertumbuhan kredit konsumer 5,1% menjadi Rp 148,4 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan terjaga sebesar 2,2% didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.

"Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Jahja dalam konferensi pers, Kamis (27/1).

Di sisi pendanaan, dana murah (CASA) tumbuh 19,1% secara tahunan mencapai Rp 767 triliun rupiah dan berkontribusi hingga 78,6% dari total dana pihak ketiga. Deposit pun meningkat 6,1% menjadi Rp 208,9 triliun.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 16,1% secara tahunan menjadi Rp 975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik sebesar 14,2% mencapai Rp 1.228,3 triliun.

"Solidnya pendanaan CASA ditopang oleh kepercayaan nasabah, serta kemudahan dan keandalan bertransaksi," kata dia.

Selain itu, BCA juga memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis, serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.

Pada 2021, total volume transaksi naik 42%, terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60% dari tahun sebelumnya. Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16% mencapai 29 juta di akhir 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online.

Jahja menambahkan, perseran juga memperkuat komitmen untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Pada 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp 154,4 triliun atau naik 20,9%. Angka tersebut melampaui target pertumbuhan sebesar 5,5%.

Nilai ini berkontribusi 24,8% bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi