Bank digital di Indonesia kini semakin populer di kalangan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan alias OJK bahkan telah mengeluarkan peraturan tentang bank umum yang didalamnya juga menjelaskan tentang bank digital.
Berdasarkan Peraturan OJK nomor 12/POJK.03/2021 disebutkan bahwa bank digital adalah bank berbadan hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha terutama lewat saluran elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat atau menggunakan kantor fisik terbatas.
Bank digital bisa berupa bank baru atau bank lama yang bertransformasi menjadi bank dengan sistem digital. Sebuah survei yang dilakukan oleh Finder.com, menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pemilik rekening bank digital terbanyak kedua di dunia.
Lalu, apa sajakah bank digital Indonesia? Mengutip dari laman IDX Channel, berikut daftarnya.
Daftar Bank Digital di Indonesia
1. Jenius
Jenius disebut sebagai pionir bank digital di Indonesia. Jenius merupakan aplikasi bank digital yang dikeluarkan oleh BTPN di tahun 2016. Aplikasi ini memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan hingga pembayaran dengan mudah.
Sebagai pionir, Jenius menjadi bank digital dengan popularitas tertinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DailySocial, sebanyak 64,2 % responden mengetahui Jenius sebagai bank digital. Bahkan di semester pertama tahun 2021 lalu, jumlah pengguna Jenius meningkat 22 % (yoy) menjadi lebih dari 3,3 juta pengguna.
2. Bank Jago
Jago adalah aplikasi finansial yang bekerja menggunakan prinsip life centric. Aplikasi Jago bisa digunakan untuk mengelola keuangan dengan mudah, kolaboratif, dan inovatif.
Pada 2019, PT. Bank Artos Indonesia Tbk memasuki era baru setelah terjadi perubahan pemegang saham pengendali. Selanjutnya, pada 2020 perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT. Bank Jago Tbk.
Masih di tahun yang sama, Gojek melalui GoPay menjadi bagian dari pemegang saham Bank Jago. Tahun 2021 lalu, GIC Private Limited memberikan komitmen menyuntik dana untuk memperkuat Bank Jago dalam berinovasi memberikan solusi keuangan digital.
3. Wokee
Wooke adalah aplikasi bank digital di Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Bukopin. Semua layanan yang berhubungan dengan Wokee dilakukan melalui aplikasi. Beberapa layanan yang bisa diakses di aplikasi ini antara lain; pendaftaran nasabah baru, verifikasi data, layanan transaksi perbankan, dan lain sebagainya.
Saat ini, aplikasi Wokee sudah memiliki fitur top up saldo e-wallet seperti OVO, GoPay, dan LinkAja. Aplikasi ini juga memungkinkan nasabah untuk tarik tunai di ATM tanpa kartu.
4. Blu
Daftar bank digital Indonesia selanjutnya yaitu Blu. Pada 2 Juli 2021 lalu, PT. Bank Digital BCA (BCA Digital) merilis aplikasi bank digital bernama Blu. Aplikasi ini hadir sebagai ekosistem bank digital tanpa kantor, serta bisa diakses kapan dan dimana saja.
Aplikasi Blu juga terhubung ke seluruh layanan digital milik BCA seperti call center dan ATM. Melalui Blu, BCA digital menawarkan pengalaman perbankan yang optimal dan menyenangkan dengan tampilan fresh.
Untuk melayani nasabah baru, BCA digital membentuk call center yang siap melayani pertanyaan dan membantu calon nasabah kapan saja melalui berbagai channel dengan layanan yang berkualitas.
5. Digibank
Digibank adalah produk bank digital milik Bank DBS. Sebagaimana bank digital pada umumnya, semua transaksi atau proses pendaftaran nasabah baru bisa dilakukan lewat aplikasi Digibank secara langsung.
6. TMRW
TMRW adalah anak usaha Bank UOB Indonesia yang diluncurkan pada 2020 lalu. TMRW merupakan bank digital pertama dan satu-satunya yang dirancang untuk generasi digital ASEAN. Selain di Indonesia, bank digital ini juga sudah diluncurkan di Thailand pada 2019.
TMRW di Indonesia memiliki berbagai layanan yang bisa diakses secara online mulai dari pembukaan rekening hingga layanan transaksi perbankan pada umumnya.
Keuntungan Menggunakan Bank Digital di Indonesia
Bank digital merupakan sistem perbankan baru yang kini mulai dilirik banyak orang. Apa sajakah keuntungan menggunakan layanan bank digital Indonesia? Mengutip dari Lifepal.co.id, berikut penjelasannya.
1. Layanan keuangan inklusif
Bank digital memberikan layanan keuangan yang inklusif atau menyeluruh. Artinya, bank digital bisa menjangkau masyarakat dari semua kalangan termasuk kelompok yang belum menggunakan bank konvensional.
Hal ini bisa terjadi karena untuk menjangkau wilayah yang luas, bank digital tidak perlu mengeluarkan biaya operasional besar. Sebab bank digital tidak perlu membangun kantor cabang dan mempekerjakan karyawan baru. Jangkaun operasional juga semakin luas seiring dengan ketersediaan teknologi yang semakin masif.
2. Layanan 24 jam
Keuntungan menggunakan bank digital di Indonesia lainnya yaitu bisa memperoleh layanan secara efisien selama 24 jam. Jika membutuhkan layanan keuangan, Anda tidak perlu menunggu bank tersebut buka dan tidak perlu antre lama.
3. Biaya admin lebih murah
Bisnis model perbankan digital ternyata turut mempengaruhi biaya operasional bank tersebut. Hal ini juga turut mempengaruhi biaya administrasi yang dibebankan ke nasabah. Dengan sistem digital maka biaya operasional menjadi lebih rendah, sehingga biaya admin bank juga menjadi lebih rendah dibandingkan bank konvensional.