PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia bisa naik kelas.
Bank BUMN dengan kode saham BMRI turut mengembangkan Rumah BUMN sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Bank Mandiri. Perusahaan memfasilitasi pelatihan bagi 22 Rumah BUMN yang diselengarakan pada 2-4 Juni 2022 di Sanur, Bali.
Rudi mengatakan, melalui pelatihan ini, para fasilitator yang tersebar dari seluruh Indonesia akan berkumpul dan mendapat pelatihan mengenai growth mindset, kewirausahaan sosial (social entrepreneurship), manajemen waktu dan prioritas (time and priority management), serta keterampilan komunikasi dan media sosial (communication and social media skills.)
Dia berharap, para peserta dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan para fasilitator dalam memfasilitasi kebutuhan UMKM Binaan yang tergabung dalam Rumah BUMN Bank Mandiri.
"Bank Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UMKM. Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media untuk memperluas akses pasar serta daya saing UMKM lokal," ungkap Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, dalam keterangan resmi, Kamis (2/6).
Sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri mencapai 13.687 UMKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 42.000.
Perusahaan menyalurkan kredit senilai Rp 109,4 triliun ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sampai dengan April 2022. Realisasi penyaluran kredit ke UMKM itu meningkat 16,2% dari periode yang sama dari tahun sebelumnya.
Dari sisi jumlah debitur, UMKM Bank Mandiri terus bertumbuh 10% secara tahunan di empat bulan pertama tahun ini.
Bila dilihat berdasarkan sektor usahanya, sektor pertanian, perburuan dan sarana pertanian terus mencatat perbaikan. Termasuk sektor lain seperti perdagangan, restoran dan hotel, perindustrian serta jasa.
"Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukan pertumbuhan. Kondisi ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," ungkapnya.
Pertumbuhan ini sejalan dengan besarnya kontribusi UMKM ke perekonomian nasional yang mencapai 61% dan mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja.