Bank Mandiri Siap Jika OJK Tak Perpanjang Restrukturisasi Kredit

Bank Mandiri
Manajemen Bank Mandiri
28/7/2022, 20.11 WIB

Sebelumnya, perseroan mencatat hingga akhir kuartal I 2022 perseroan mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di level 2,74% atau menurun dari periode setahun sebelumnya sebesar 3,30%.

Optimalisasi aset tersebut juga terlihat dari posisi return on asset (ROA) perseroan yang terus membaik ke level 3,34% pada akhir Maret 2022. Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata ROA bank umum konvensional sebesar 2,34% dan ROA bank persero konvensional yang sebesar 3,00% pada Februari 2022.

Bank bersandi BMRI ini tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 20,2 triliun pada kuartal kedua tahun ini. Laba bersih tersebut tercatat meningkat sebesar 61,7% secara tahunan. Pertumbuhan laba bersih itu ditopang oleh perolehan marjin bunga bersih perusahaan yang secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, naik 32 basis poin. 

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 terus menunjukkan penurunan di Juni 2022 dengan nilai kredit yang direstrukturasi Covid-19 tercatat sebesar Rp576,17 triliun dari posisi Mei 2022 sebesar Rp596,25 triliun.

Jumlah debitur restrukturisasi Covid juga menurun dari 3,13 juta debitur pada Mei 2022 menjadi 2,99 juta debitur pada Juni 2022. Sementara itu, Posisi Devisa Neto (PDN) Juni 2022 tercatat sebesar 1,93 persen atau berada jauh di bawah threshold sebesar 20 persen.

 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail