"Segmen konsumer masih tumbuh positif sampai September. Ke depannya, segmen tersebut masih menjadi engine of growth (mesin pertumbuhan) BNI, khususnya di kredit griya, payroll, dan kartu kredit," sebutnya.

Intinya, dia menambahkan, perusahaan akan berfokus pada pertumbuhan kredit dengan strategi pertumbuhan yang konservatif dan segmen yang menguntungkan, baik dari sisi margin, dan kualitas aset.

Novita mengatakan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BNI terus membaik sampai September, yakni di kisaran 3% dan diharapkan lebih baik lagi di kisaran 2.5%.

"Tentunya ini akan ada implikasi efisiensi dari sisi biaya kredit. Sehingga kami optimis tahun depan kami berada kisaran 1,5%,"katanya.

Adapun, perkiraan tersebut termasuk memperhitungkan jika stimulus restrukturisasi karena covid OJK akan berakhir tahun depan. Pihak BNI juga akan mengevaluasi proyeksi-proyeksi tersebut dengan mempertimbangkan fluktuasi di market yang terus berkembang. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail