Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL BRI secara konsolidasian berada di level 3,09%. Perseroan juga menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. Adapun, NPL Coverage BRI tercatat sebesar 278,79%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir kuartal III tahun lalu yang sebesar 252,86%.

Kemampuan BRI dalam menjaga kualitas aset juga tercermin dari terus menurunnya tren Loan at Risk (LAR). Hingga akhir kuartal III 2022 tercatat LAR BRI sebesar 19,28%, turun dibandingkan dengan LAR pada kuartal III 2021 sebesar 25,62%.

Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan tercatat tumbuh menjadi Rp 1.139,77 triliun. Dana murah (CASA) secara tahunan meningkat sebesar 10,22%. Apabila dirinci, giro tercatat tumbuh 18,99% dan tabungan tumbuh 6,37%.

Saat ini, proporsi CASA BRI konsolidasian tercatat 65,43%, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,60%. Hal tersebut memberikan dampak positif diantaranya dari beban bunga yang tercatat menurun sebesar 9,12% secara yoy, dan biaya dana (Cost of Fund) BRI secara konsolidasian juga terus turun menjadi sebesar 1,94%.

Kemudian, LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51% dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14%. Sementara, total aset perseroan tercatat meningkat 4,00% yoy menjadi Rp 1.684,60 triliun.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail