Bunga Penjaminan LPS Tetap Meski Bunga BI 5,25%, Apa Kabar Deposito?

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. BCA dan bank-bank BUMN mematok bunga deposito sebesar 2% hingga 3%.
Penulis: Agustiyanti
7/12/2022, 17.01 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak mengubah suku bunga penjaminan simpanan di bank umum dan BPR masing-masing 3,75% dan 6,25% meski bunga acuan Bank Indonesia telah naik menjadi 5,25%. Keputusan ini seiring dengan masih landainya rata-rata kenaikan suku bunga simpanan dalam rupiah di perbankan. 

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut rata-rata suku bunga simpanan rupiah naik secara terbatas selama periode observasi 3 - 30 November 2022 sebesar 37 bps menjadi sebesar 2,84%.  

“Data tersebut menunjukkan bahwa perbankan secara bertahap merespons kenaikan suku bunga acuan bank sentral. Meskipun demikian, kenaikan suku bunga simpanan Rupiah masih cenderung landai karena kondisi likuiditas perbankan yang longgar,” ujar Purbaya dalam konferensi pers, Rabu (7/12). 

Kondisi yang berbeda, menurut dia, terjadi pada rata-rata suku bunga simpanan dalam valas di perbankan domestik. Selama periode observasi yang sama, rata-rata bunga simpanan valas naik 93 bps menjadi sebesar 1,37%.

"Kenaikan ini merupakan respon atas peningkatan suku bunga global yang naik secara signifikan untuk mengatasi gejolak inflasi global, khususnya di negara-negara maju," ujarnya. 

LPS sepanjang tahun ini baru menaikkan suku bunga penjaminan rupiah sebesar 25 bps baik di bank umum maupun BPR. Sedangkan suku bunga penjaminan valas LPS telah dinaikkan sebesar 1,5%. 

Perubahan terhadap bunga penjaminan simpanan LPS tak banyak berubah meski suku bunga acuan BI telah naik 1,75% sepanjang tahun ini ke level 5,25%. 

Lantas bagaimana dengan bunga deposito di perbankan?

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id , sejumlah bank besar sudah mulai menaikkan bunga depositonya, tetapi masih jauh dari kenaikan suku bunga acuan BI. Rata-rata bunga deposito bank besar berkisar antara 2% hingga 3%. 

PT Bank Centra Asia Tbk misalnya, hanya menaikkan suku bunga deposito sebesar 10 bps dari 1,9% menjadi 2%. Bunga deposito tersebut berlaku untuk seluruh tenor dan besaran simpanan. 

Bunga deposito bank-bank BUMN juga tak jauh berbeda. Keempat bank BUMN mematok bunga deposito mulai dari 2,25% hingga 3% berdasarkan tenornya. Suku bunga tersebut naik sekitar 25 bps hingga 50 bps dibandingkan sebelum kenaikan bunga acuan BI. 

Adapun saat ini, Bank Mandiri mamatok bunga deposito 2,25% hingga 2,5%, BRI mematok bunga deposito 2,25% hingga 3%, BNI mematok bunga deposito 2,25% hingga 3%, sedangkan BTN mematok bunga deposito 2,35% hingga 3%. 

Sementara itu, bank swasta nasional lainnya mulai menawarkan suku bunga yang lebih tinggi. Bank CIMB Niaga misalnya, menawarkan suku bunga deposito melalui aplikasi octo mobile sebesar 2,5% hingga 3,75% untuk simpanan di bawah Rp 100 juta. Sedangkan untuk simpanan di atas Rp 100 juta, CIMB Niaga menawarkan bunga berkisar antara 3,75% hingga 4,85%. 

Bank Danamon menawarkan bunga deposito lebih beragam yakni mulai 1% hingga 4,5%. Namun bunga deposito di atas penjaminan LPS atau lebih dari 3,75% hanya diberikan untuk simpanan di atas Rp 500 juta dengan tenor minimal 6 bulan. Simpanan di bawah Rp 500 juta juga dapat memperoleh bunga deposito 4,25% dengan syarat tenor selama 1 tahun. 

Bank Permata menawarkan bunga deposito rata-rata 2,5% jika membuka di kantor cabang dan 3,75% untuk deposito yang dibuka melalui aplikasi mobile banking. Bank Panin juga menawarkan bunga deposito di kisaran 2,75% hingga 4,25%. Simpanan di atas bunga penjaminan LPS terutama diberikan untuk simpanan di atas Rp 2 miliar.