BCA Proyeksi Kredit Tumbuh 12%, Incar Sektor Hilirisasi

bca.co.id
Menara BCA
Penulis: Zahwa Madjid
24/2/2023, 08.00 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 10% - 12% tahun ini. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut diharapkan akan ditopang oleh hampir semua segmen, terutama di korporasi dan konsumer. 

“Harapan terbesar kita dari korporasi karena peminat dari perusahaan-perusahaan untuk melakukan investasi cukup besar,” ujar Jahja, dalam BCA Expoversary, Kamis (23/2).

Jahja juga berharap, BCA dapat mulai mendukung proyek Presiden Joko Widodo dalam industri hilirisasi untuk mengambil bagian dari pembiayaan.

“Hilirisasi seperti ke nikel iron macam-macam saya pikir itu bisa membantu,” kata Jahja.

Sebagaimana diketahui, kepala negara dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK)  mendorong agar industri perbankan Tanah Air turut mendukung penyaluran kredit bagi indusri hilir seperti smelter. Jokowi berkeinginan agar Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri hilirisasi global. 

Selain itu,  dari jenis kredit KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan KBB (Kredit Kendaraan Bermotor), Jahja juga optimis pertumbuhannya akan tumbuh dua digit pada tahun ini. 

“Tapi kita sadar bahwa dari KPR dan KBB itu ada run-off atau rundown cukup besar jadi kalau mau lari kencang artinya harus lebih besar dan banyak cicilan setiap bulan,” ujar Jahja.

Sementara itu, untuk kredit komersial dan small medium enterprise (SME) BCA juga tetap optimis untuk terus berkembang meskipun persaingannya lebih berat di sektor tersebut.

“Karena ada 100 bank di Indonesia ngerjain SME semua. Jadi kira-kira itu kita lebih bertumbuh pada korporasi dan kita harapkan KPR dan KBB juga bisa mendukung,” kata Jahja.

Sebagai informasi, BCA beserta entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp 40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6% secara tahunan (year on year/YoY). 

BCA mencatat pemulihan permintaan kredit seperti kredit korporasi yang naik 12,5% YoY menjadi Rp 322,2 triliun di Desember 2022. Seentara kredit komersial dan UKM meningkat 10,1% YoY mencapai Rp 210,2 triliun. 

Adapun, KPR tumbuh 11,0% YoY menjadi Rp 108,3 triliun. Sementara itu, KKB naik 13,6% YoY menjadi Rp 46,1 triliun, mampu meningkat dari penurunan di tahun sebelumnya. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp 13,8 triliun.

Lalu, total portofolio kredit konsumer tercatat naik 11,7% YoY menjadi Rp 171,3 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7% YoY menjadi Rp 711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8%-10%. 

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 14,9% YoY mencapai Rp 183,2 triliun di Desember 2022, berkontribusi hingga 25,4% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. 

Dari sisi rasio loan at risk (LAR) BCA turun ke 10% di tahun 2022, dibandingkan 14,6% di tahun 2021. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7% di 2022, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.

Reporter: Zahwa Madjid