Bentuk Komite ESG, IKN Target Terbitkan Obligasi Iklim 2027

Katadata
Kepala Otoritas IKN Bambang Susantono dan Pimpinan Redaksi Katadata dalam acara SAFE 2023
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
26/9/2023, 11.39 WIB

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono berencana menerbitkan obligasi iklim, sekitar 2027. Saat ini Bambang telah membentuk komite Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau ESG di IKN.

Bambang mengatakan salah satu syarat penerbitan obligasi ikim dengan menaati prinsip-prinsip ESG. Beberapa jenis obligasi iklim di antaranya Obligasi Hijau maupun Obligasi Biru.

"Misalnya, yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan. Obligasi Iklim juga kana berkaitan dengan perubahan iklim," katanya dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum atau SAFE 2023, Selasa (26/9).

Bambang belum menjelaskan secara rinci aset dasar atau underlying dari obligasi tersebut. Dia hanya menyampaikan underlying obligasi tersebut dapat berbentuk program maupun proyek lingkungan.

Bambang menyebutkan orang yang memimpin Komite ESG tersebut adalah Rhenald Kasali. Rhenald adalah Mantan Komisaris Utama PT Angkasa Pura II dan Guru Besar Fakultas EKonomi Universitas Indonesia.

Bambang menjelaskan penerbitan Obligasi Iklim merupakan dari rencana IKN untuk menjadi kota yang positif terhadap lingkungan. Salah satu tujuan rencana tersebut adalah mengembangkan keanekaragaman hayati di Nusantara.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut pemerintah telah menerbitkan sukuk ritel hijau senilai Rp 20,8 triliun sampai awal Juni 2023. Menkeu mengatakan penerbitan sukuk rital hijau merupakan upaya pemerintah untuk memanfaatkan berbagai instrumen guna mendukung transisi energi.

Indonesia juga telah menerbitkan sukuk hijau secara global senilai US$ 5 miliar. Selain itu terdapat pula obligasi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs Bond) yang diterbitkan pada 2021 sebesar 500 juta euro.

"Ini artinya masyarakat bisa berpartisipasi untuk pembiayaan berbagai proyek yang sifatnya mentransformasikan menuju ekonomi hijau," ungkap Sri Mulyani, dalam acara Green Economy Forum 2023, Selasa (6/6).

SDGs Bond tersebut merupakan salah satu SDGs Bond pertama yang diterbitkan dengan suku bunga yang sangat rendah. Menurut Sri Mulyani, Indonesia termasuk negara yang pertama menerbitkan sukuk hijau di pasar dunia. Adapun kini, langkah tersebut banyak diikuti oleh negara-negara maju dan berkembang.

Reporter: Andi M. Arief

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.