Sri Mulyani: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Mencapai Rp 5.561 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
29/11/2023, 04.05 WIB

Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 82 miliar pada 2023 atau sekitar Rp 1.266 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS. Nilainya bahkan dapat mencapai US$ 360 miliar atau sekitar Rp 5.561 triliun pada 2030 mendatang. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia memiliki demografi yang mendukung untuk perkembangan ekonomi digital. Karena mayoritas masyarakat pengguna digital di Indonesia adalah generasi milenial dan Z.

Ekonomi digital akan eksponensial kenaikannya. Ini menimbulkan berbagai peluang dan juga tantangan mengenai kebijakan dan regulasi yang tepat untuk mengaktualisasi potensi yang dianggap sangat tinggi,” ujar Sri Mulyani dalam acara dalam acara Indonesia Digital Summit 2023, Selasa (28/11).

Maka dari itu, Sri Mulyani menekankan pihaknya akan terus mendorong untuk mengaktualisasi potensi tersebut, dalam bentuk digital payment dari sisi financial, lending, insurance, dan wealth management.

“Untuk itu, Kementerian Keuangan bersama tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yakni Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus merumuskan kebijakan yang tepat terkait digital tersebut.Kami akan terus mencoba merumuskan kebijakan yang tepat  untuk opportunity yang terbuka ini,” ujar Sri Mulyani.

Dalam paparannya, ekonomi digital terdorong oleh sub sektor ekonomi digital e-commerce yang dapat dapat bertumbuh hingga US$ 160 miliar atau sekitar Rp 2.472 triliun pada 2030.

Kini pada 2023, nilai ekonomi digital subsektor e-commerce diperkirakan mencapai US$ 62 miliar atau naik 7% dari 2022 senilai US$ 58. 

Dari sisi subsektor online travel diperkirakan akan mencapai US$ 6 miliar atau bertumbuh 68% dari 2022 yang mencapai US$ 3 miliar, sedangkan pada 2030 diperkirakan akan menyentuh US$ 15 miliar.

Subsektor transportasi dan makanan akan mencapai US$ 20 miliar pada 2030 dan sub sektor media online akan mencapai US$ 15 miliar.

Reporter: Zahwa Madjid