PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membeberkan sejumlah tantangan dalam pembiayaan industri kendaraan listrik. Tantangan tersebut yaitu tingginya harga kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama Adira Dinamika Multi Finance Dewa Made Susila menjelaskan, segmen kendaraan listrik juga masih terbatas dengan pembelinya mayoritas berasal dari kalangan atas.
"Selain itu kendaraan listrik banyak dibeli secara tunai atau cash, dan tidak banyak yang mengkredit," kata Dewa di acara Indonesia International Motor Show 2024, Jakarta (15/2).
Oleh sebab itu, perusahaan yang menyalurkan kredit untuk kendaraan seperti Adira, belum dapat merefleksikan risiko kredit secara total. Karena sejumlah tantangan itu, kata Dewa, bisnis dan penawaran pembiayaan kendaraan listrik di Adira masih disamakan dengan pembiayaan mobil konvensional.
Pada kesempatan yang sama Direktur Portofolio Adira Finance Hary Latief mengatakan, masuknya kendaraan listrik sebenarnya dapat menjadi katalis positif. Namun ke depan, dirinya berharap dukungan pemerintah untuk mendorong kendaraan listrik dapat diteruskan. Selain itu, faktor infrastruktur juga mempengaruhi kendaraan listrik di Indonesia.
"Tahun ini banyak merk dan tipe baru kendaraan listrik, jadi kami punya keyakinan bisa naik 35% sampai 40% seperti tahun lalu," katanya.
Melansir dari data Adira Finance yang dipaparkan, pembiayaan yang digelontorkan untuk pembiayaan kendaraan listrik senilai Rp 189 miliar sampai akhir 2023. Jika dibandingkan dengan jumlah pembiayaan kendaraan listrik pada 2022 yang baru menyentuh Rp 29,6 miliar.
Adapun, jumlah kendaraan listrik yang dibiayai Adira Finance tercatat mencapai 4.319 unit. Rinciannya yaitu sekitar 3.967 motor listrik. Sisanya yakni sekitar 400 unit yakni mobil listrik. Jumlah atau nilai pembiayaan terdiri dari mobil listrik 65%. Di sisi lain, motor listrik sebesar 35%.