PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) merencanakan melakukan pembelian kembali atau buyback saham perseroan. Perkiraan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya Rp 60 miliar.
Manajemen AGRO memperkiraan biaya buyback yang mencakup biaya komisi perantara dan biaya lainnya mencapai 1,61% dari perkiraan nilai buyback apabila dilaksanakan secara keseluruhan.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang bergerak di bisnis bank digital ini menyebut pelaksanaan pembelian saham kembali dan jumlah keseluruhan treasury stock yang dimiliki perseroan tidak akan melebihi 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara jumlah saham free float perseroan tidak akan lebih rendah dari 7,5% dari jumlah saham tercatat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. "Pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan dilatarbelakangi upaya untuk meningkatkan engagement dan ownership pekerja atas perseroan," kata manajemen perusahaan dalam keterangan resmi, Jumat (22/3).
Manajemen menjelaskan jika program tersebut diimplementasikan dalam bentuk Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Pekerja yang merupakan bagian dari keseluruhan skema remunerasi yang bersifat variabel.
Sehingga pekerja terdorong berkontribusi lebih optimal terhadap pencapaian target perseroan. Selain pekerja, program kepemilikan saham ini direncanakan dapat diperuntukan bagi direksi dan Dewan Komisaris kecuali Komisaris Independen.
"Perseroan akan menggunakan kas internal Perseroan untuk buyback. Berdasarkan sumber dana yang digunakan maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun sebesar-besarnya sejumlah perkiraan nilai pembelian kembali," sebut manajemen AGRO.
Manajemen perusahaan memastikan pelaksanaan buyback diprediksikan tidak akan menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan, termasuk dari sisi pendapatan maupun biaya operasional.
Pembelian kembali saham perusahaan akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 30 April 2024. Adapun perkiraan periode pembalian kembali saham yakni dua belas bulan setelah persetujuan RUPST dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).