Sri Mulyani Pastikan Sistem Keuangan Tetap Terjaga di Kuartal I 2024

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024 di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
3/5/2024, 17.55 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sistem keuangan Indonesia masih terus terjaga di tengah tensi geopolitik global pada kuarta pertama 2024. Salah satunya didukung oleh Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN).

“Stabilitas sistem keuangan masih dalam kondisi yang terjaga. Didukung oleh kondisi APBN, kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2024, Jumat (3/5).

Hal ini tercermin dari stabilitas sistem keuangan dan konsumsi domestik yang terjaga cukup baik di tengah ketidakpastian perekonomian global, khususnya pada periode Pemilu 2024 dan hari besar keagamaan. 

Kendati demikian, terdapat peningkatan ketidakpastian fiskal, moneter, dan gejolak geopolitik yang turut mendorong peningkatan tekanan di pasar keuangan global yang merembet ke pasar domestik.

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memproyeksikan ekonomi global akan stagnan di level 3,2% yoy pada 2024. Sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di atas 5%. 

“Hal ini didukung permintaan domestik yang tetap kuat baik dari sisi konsumsi pemerintah konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga)," kata dia. 

KSSK Perkuat Koordinasi dan Kewaspadaan

Sri Mulyani menekankan bahwa KSSK berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.

“KSSK akan terus melakukan assessment forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini seiring dengan risiko ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang meningkat,” ujarnya.

Dalam hal ini, daya tahan stabilitas sistem ketahanan menjadi pijakan bagi KSSK untuk tetap optimistis. Namun pihaknya tetap mewaspadai berbagai tantangan dan risiko yang sedang dan akan terus terjadi.

Selain itu, KSSK juga turut mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global serta gejolak geopolitik termasuk rambatannya terhadap perekonomian serta sektor keuangan domestik.

Sebagai informasi, KSSK terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Komite ini bertugas untuk memantau dan memelihara stabilitas sistem keuangan di Tanah Air. Kemudian melakukan penanganan krisis sistem keuangan dan menangani permasalahan bank sistemitik.

Reporter: Zahwa Madjid, Antara