Transaksi Kripto Melonjak, Bitcoin dan PEPE Jadi Pilihan Investor

pexels.com
Data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada Januari-Juli 2024 telah mencapai Rp 344,09 triliun, melonjak sebesar 353,94% secara tahunan.
Penulis: Hari Widowati
30/8/2024, 14.42 WIB

Data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada Januari-Juli 2024 telah mencapai Rp 344,09 triliun, melonjak sebesar 353,94% secara tahunan (year-on-year). Beberapa aset kripto yang diminati investor Indonesia, antara lain PEPE, Bitcoin, dan Ethereum.

Pertumbuhan transaksi kripto ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar kripto yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara. Adopsi kripto di Indonesia semakin luas berkat dukungan inovasi teknologi, peningkatan kesadaran publik, serta regulasi.

Nilai pajak yang dikumpulkan dari transaksi aset kripto pada periode Januari hingga Juli 2024 tercatat sebesar Rp371,28 miliar. Jika dijumlahkan dengan periode Januari 2022 hingga Juli 2024, total pajak yang terkumpul mencapai Rp838,56 miliar. Data-data ini menunjukkan pertumbuhan industri kripto tidak hanya menguntungkan para pelaku pasar, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara.

Selain peningkatan nilai transaksi, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia juga terus bertambah. Hingga Juli 2024, Bappebti mencatat ada sekitar 20,59 juta pelanggan aset kripto di Indonesia. Ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap investasi kripto jika dilihat dari penambahan 348.769 pelanggan dalam waktu satu bulan.

Kasan, Kepala Bappebti, mengatakan data terbaru ini menunjukkan potensi besar pasar kripto di Indonesia yang terus berkembang pesat. Regulasi yang diterapkan oleh pemerintah memberikan kepastian hukum bagi pelaku pasar dan investor.

Kasan juga mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap risiko yang terkait dengan investasi aset kripto. "Bappebti akan terus mendukung perkembangan ini dengan memperkuat regulasi yang ada serta memastikan perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas utama," ujar Kasan.

Yudhono Rawis, Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), mengatakan bahwa pertumbuhan ini juga mencerminkan kepercayaan investor dan potensi besar dari industri aset kripto di Indonesia.

"Pertumbuhan pesat pasar aset kripto di Indonesia tidak dapat dipungkiri. Dengan semakin banyaknya investor yang tertarik, aset kripto semakin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," kata Yudho dalam siaran pers, dikutip Jumat (30/8).

Aset Kripto yang Paling Diminati

Beberapa aset kripto yang paling banyak diminati oleh investor Indonesia antara lain PEPE, USDT, Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL). Fenomena ini menunjukkan bahwa minat investor Indonesia tidak hanya terfokus pada aset kripto yang sudah mapan seperti Bitcoin, tetapi juga pada aset kripto baru yang sedang naik daun seperti PEPE.

"Dengan popularitas aset kripto seperti PEPE, USDT, Bitcoin, dan Solana, kita melihat diversifikasi portofolio yang semakin matang di kalangan investor," kata Yudho. Hal ini menunjukkan bahwa para investor tidak hanya mencari keamanan dalam aset-aset mapan, tetapi juga tertarik untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan di aset-aset kripto baru yang memiliki potensi tinggi.

Ia menilai tren ini menjadi indikasi bahwa para investor semakin cerdas dalam mengambil keputusan investasi, serta semakin siap menghadapi dinamika pasar kripto yang terus berkembang.

Yudho, yang juga merupakan CEO Tokocrypto, mengingatkan di balik pertumbuhan yang pesat ini, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti volatilitas harga dan risiko penipuan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk selalu melakukan riset yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam aset kripto.

Secara keseluruhan, perkembangan ini mencerminkan momentum positif bagi industri kripto di Indonesia, dengan potensi pertumbuhan yang masih sangat besar di masa depan. Peningkatan yang konsisten dalam nilai transaksi, jumlah investor, serta kontribusi pajak menunjukkan bahwa aset kripto semakin menjadi bagian integral dari ekosistem keuangan di Indonesia.