BCA Akan Merger BCA Syariah dengan Rabobank Awal Tahun Depan

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, suasana Stan Bank BCA pada Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di Jakarta, Kamis, (10/09).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
28/8/2020, 18.50 WIB

Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencana menggabungkan entitas anaknya, BCA Syariah dengan Rabobank International Indonesia. Aksi korporasi ini ditargetkan terealisasi pada awal tahun depan.

"Kalau semua berjalan lancar, rencana legal merger bisa kami lakukan pada awal tahun depan," kata Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim saat menggelar paparan publik secara virtual, Jumat (28/8).

Ia mengatakan, BCA Syariah bakal menjadi perusahaan yang menerima penggabungan tersebut. Ini untuk memperkuat bisnis syariah.

Perusahaan melihat bahwa pasar syariah di dalam negeri masih sangat besar, meski banyak pesaing. Vera menilai, kesempatan masih terbuka terutama untuk segmen komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Terlebih lagi, BCA berencana mengembangkan layanan digital pada bisnis syariah tersebut.

Vera menyatakan, rencana tersebut bukan untuk bersaing dengan bank syariah milik pemerintah, yang juga akan merger. "BCA syariah aset di kisaran Rp 8 triliun. Dibandingkan BUMN, kami jauh lebih kecil," katanya.

Selama ini, BCA memang selalu membidik pertumbuhan bisnis BCA Syariah, baik melalui cara organik maupun non-organik. Mengingat perusahaan sudah berencana mengakuisisi Rabobank, maka upaya mendorong bisnis syariah itu dengan cara non-organik.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin