Dihantam Covid-19, Penjualan Rokok HM Sampoerna Anjlok 12,5%

ANTARA FOTO/Siswowidodo/hp.
Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
18/11/2020, 14.11 WIB

Meski begitu, beberapa pos penghasilan lainnya yang relatif kecil menyumbang profitabilitas, mengalami penurunan juga. Seperti penghasilan keuangan yang turun 31,91% secara tahunan menjadi Rp 615,74 miliar saja. Penghasilan lain-lain juga turun 17,63% menjadi Rp 63,37 miliar.

Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan tercatat mengalami penurunan hingga 33,09% secara tahunan menjadi hanya Rp 8,97 triliun. Laba bersih Sampoerna sepanjang Januari hingga September 2020 hanya Rp 6,91 triliun, turun hingga 32,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 10,2 triliun.

Manajemen HM Sampoerna menjelaskan dampak negatif ekonomi akibat dari Covid-19 dan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari pemerintah. Kebijakan ini telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan perubahan prioritas belanja konsumen.

"Sehingga juga berdampak pada penurunan volume industri rokok dan perubahan preferensi rokok konsumen dewasa ke produk-produk yang lebih terjangkau di Indonesia," kata manajemen mengutip dari laporan keuangan HM Sampoerna Triwulan III 2020.

Pandemi Covid-19 juga mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan, seperti adaptasi kegiatan manufaktur, pengadaan barang, periklanan, dan promosi. Hal itu untuk memastikan keselamatan pemangku kepentingan dan mematuhi peraturan pemerintah. Semua ini berdampak negatif terhadap kinerja bisnis perusahaan.

Meski begitu, manajemen HM Sampoerna telah mengambil langkah-langkah keberlangsungan bisnis yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku untuk mengurangi dampak pandemi ini terhadap operasional dan kinerja bisnis. Selaini itu, memastikan ketersediaan produk bagi konsumen dewasa, serta memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan para karyawan.

"Manajemen akan terus memonitor perkembangan pandemi Covid-19 dan mengevaluasi dampaknya terhadap hasil usaha dan kinerja keuangan Grup secara keseluruhan," kata manajemen HM Sampoerna.

Halaman: