Pesanan Belum Batal, Garuda Kaji Terbangkan Lagi Boeing 737 Max

ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, Rabu (13/3/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
20/11/2020, 13.44 WIB

Pertimbangan lain untuk kembali mengoperasikan Boeing 737 Max adalah masih banyak pesawat jenis lain milik Garuda Indonesia yang saat ini belum diterbangkan lagi. Sebab, di tengah situasi pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat membatasi pergerakan, permintaan untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum menjadi rendah.

Untuk itu, Garuda Indonesia selalu mengoperasikan pesawat-pesawatnya dengan basis asas prioritas dan kebutuhan saat ini. "Kami masih punya beberapa pesawat yang grounded, belum terbang, karena memang demand-nya belum ada. Belum sampai untuk bisa menerbangkan semua pesawat," kata Irfan.

Tidak hanya soal larangan terbang, sejak awal tahun ini, Boeing juga menghentikan sementara produksi 737 Max. "Kami telah memutuskan untuk memprioritaskan pengiriman pesawat yang disimpan dan untuk sementara menangguhkan produksi 737," tulis manajemen Boeing dalam keterangan resmi dilansir pada 17 Desember 2019 lalu.

Saat itu, Boeing mencatat masih memiliki 400 unit pesawat 737 Max di gudang penyimpanan. Sementara terkait jumlah pekerja pabrik yang terdampak penghentian produksi, perusahaan akan memindahkan sementara para karyawan ke tim produksi lain di Puget Sound.

Adapun, buntut dari kecelakaan fatal Boeing 737 Max, Januari lalu Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dennis Muilenburg resmi meninggalkan perusahaan setelah dipecat dari posisinya pada Desember 2019. Pemecatan dilakukan karena ia dinilai gagal menangani krisis 737 Max yang telah menjatuhkan reputasi pabrikan pesawat terbesar dunia tersebut.

Halaman: