Alasan di Balik Penyederhanaan Nama Telkom Indonesia

Arief Kamaludin|KATADATA
Telkom Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
7/12/2020, 13.59 WIB

Bisnis telekomunikasi tumbuh subur di tengah pandemi Covid-19. Namun, pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada triwulan III 2020 senilai Rp 99,94 triliun atau turun 2,62% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 102,63 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Telkom di keterbukaan informasi, Rabu (4/11), pendapatan Telkom dari bisnis data, internet, dan jasa teknologi informatik senilai Rp 56,45 triliun pada September 2020. Catatan itu mengalami peningkatan 3,46% dari September 2019 senilai Rp 54,56 triliun.

Selain itu, pendapatan Telkom dari produk Indihome pada triwulan III 2020 senilai Rp 16,11 triliun. Raihan tersebut juga tercatat naik hingga 17,07% dibandingkan dengan pendapatan dari Indihome pada periode sama tahun lalu senilai Rp 13,76 triliun.

Anjloknya total pendapatan Telkom karena bisnis lain mengalami penurunan signifikan pada triwulan III 2020. Misalnya, pendapatan dari bisnis telepon turun hingga 28,76% secara tahunan menjadi Rp 15,13 triliun. Lalu, pendapatan lainnya hanya Rp 3,52 triliun atau turun 49,16% secara tahunan.

Meski begitu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Telkom, tercatat senilai Rp 16,67 triliun atau lebih besar 1,34% secara tahunan. Hal itu disebabkan laba yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali senilai Rp 6,27 triliun atau turun 6,97% secara tahunan.

Kepentingan non-pengendali, merupakan hak keuntungan yang didapat oleh pihak yang bukan pengendali dari perusahaan anak. Salah satu anak usaha Telkom, Telkomsel, sahamnya dimiliki oleh Singapore Telecom Mobile Pte Ltd. sebesar 35%.

Halaman: