Grup Salim, melalui anak usahanya yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan dana pensiun, PT Indolife Pensiontama, baru saja melakukan pembelian saham PT Bank Mega Tbk (MEGA). Bank ini merupakan bagian dari usaha milik pebisnis Chairul Tanjung melalui PT Mega Corpora.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Indolife Pensiontama melakukan transaksi pembelian saham Bank Mega pada 30 Desember 2020. Indolife Pensiontama membeli sebanyak 422,8 juta unit saham Bank Mega dari pemegang saham publik atau setara dengan 6,07% dari total saham.
Dalam laporan KSEI yang dipublikasi 4 Januari 2021 tersebut, tidak dijelaskan Indolife Pensiontama membeli saham melalui pasar reguler atau non-reguler. Hanya saja, pembelian saham tersebut dilakukan dalam tiga kali transaksi masing-masing membeli 304,61 juta, 22,62 juta, dan 95,57 juta unit saham.
Saham Bank Mega pada penutupan perdagangan 30 Desember 2020 berada di harga Rp 7.200 per saham atau naik 2,86% dibandingkan harga hari sebelumnya Rp 7.000 per saham. Jika mengacu pada harga perdagangan tersebut, transaksi pembelian saham Bank Mega oleh Indolife Pensiontama berkisar antara Rp 2,95 triliun hingga Rp 3,04 triliun.
Dengan masuknya Indolife Pensiontama, komposisi pemegang saham Bank Mega pun berubah. Mega Corpora yang merupakan lini bisnis CT Corp, masih memegang 58,01% saham Bank Mega. Sedangkan pemegang saham publik, yang sebelumnya berporsi 41,98% menjadi sebesar 35,91%.
Katadata.co.id sudah mencoba menghubungi Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib terkait harapan manajemen dengan masuknya Grup Salim sebagai pemegang saham. Meski begitu, hingga berita ditulis Kostaman belum merespons pesan singkat Katadata.co.id.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama belum memiliki gambaran terkait pengaruh pada bisnis Bank Mega setelah masuknya Grup Salim. "Dari manajemennya sendiri juga belum klarifikasi kepentingannya apa, sehingga saya belum bisa bicara untuk saat ini," ujarnya kepada Katadata.co.id.
Meski begitu, kabar pembelian saham Grup Salim ke Bank Mega yang baru santer terdengar Kamis (7/1), membuat saham Bank Mega ditutup naik hingga 5,71% menjadi Rp 7.400 per saham. Menurut Okie, saham berkode MEGA ini memang tengah dalam tren penguatan.
Meski begitu, Okie mencermati terkait dengan likuiditas saham Bank Mega. Pasalnya, meski harganya naik, namun frekuensi perdagangan saham Bank Mega hanya 35 kali dengan total volume 28,4 ribu unit saham sehingga menghasilkan total transaksi Rp 205,04 juta.
"Pergerakan yang masif pada hari ini, tidak didukung dengan volume yang signifikan. Sehingga ada potensi kenaikan yang tidak begitu kuat," kata Okie. Untuk saat ini, pihaknya lebih memilih rekomendasi wait and see pada saham Bank Mega.
Berdasarkan website resminya, Indolife Pensiontama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi jiwa dan dana pensiun yang sahamnya dimiliki oleh Grup Salim. Bisnis perusahaan dimulai sejak 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 585.
Berdasarkan laporan keuangan hingga triwulan III 2020, Indolife Pensiontama mampu membukukan laba bersih mencapai Rp 1,17 triliun, naik drastis dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 47,1 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut, disokong oleh pendapatan perusahaan yang tercatat naik 2,31% menjadi Rp 9,65 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut dihasilkan dari kenaikan hasil investasi sebesar 104% menjadi Rp 3,61 triliun. Pendapatan juga terdiri dari pendapatan premis, dimana nilai bersihnya Rp 6,03 triliun. Sayangnya, pendapatan premi neto tersebut turun 21,29%.