Bank Jago Bidik Rp 7 Triliun dari Jual Saham Baru, Untuk Apa Dananya?

Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.
Penulis: Safrezi Fitra
26/2/2021, 11.05 WIB

Selain transformasi ke bank digital, Bank Jago juga bakal mengembangkan bisnis keuangan syariah melalui Unit Usaha Syariah (UUS). “Saat ini proses pembentukan unit bisnis tersebut masih dalam proses persetujuan regulator,” kata Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/2).

Penggunaan dana hasil right issue selanjutnya adalah untuk investasi infrastruktur teknologi informasi. Bank Jago mengalokasikan 2% dana tersebut atau sekitar Rp 141 miliar untuk pengembangan sistem, teknologi dan infrastruktur bank digital.

Sisanya sebesar 1% atau sekitar Rp 7 miliar akan digunakan untuk pengembangan di Sumber Daya Manusia agar siap bertransformasi ke bank digital.

 Rencana Rights Issue

Bank Jago kembali kedatangan investor baru. GIC Private Limited asal Singapura akan menyuntikkan investasi hingga US$ 225 juta atau setra Rp 3,15 triliun melalui pembelian saham baru (rights issue) bank tersebut.

Selain mempertebal modal Bank Jago, aksi korporasi itu mencerminkan bank digital telah jadi primadona baru para investor. Bank milik bankir Jerry Ng dan Patrick Walujo itu sudah mengantongi pernyataan efektif dari OJK untuk penambahan modal melalui penerbitan saham baru. Jumlahnya mencapai 3 miliar saham baru atau sekitar 27,6% dari total saham Bank Jago yang sebanyak 10,86 miliar saham.

Berdasarkan prospektus terbaru rights issue yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/2) pagi, GIC akan membeli sebagian saham baru yang menjadi haknya (rights) salah satu pemegang saham pengendali Bank Jago, yaitu PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin