Kisah Jerry Ng, Perjalanan 15 Menit Menginspirasi Bank Digital

Katadata
Jerry Ng, bankir senior, pemilik Bank Jago.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/3/2021, 19.00 WIB

Bankir senior, Jerry Ng, bercerita soal pengalaman yang membuatnya memutuskan untuk masuk ke industri bank digital. Pengalaman yang membuatnya saat ini menggenggam 37,65% saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia.

Kisah itu dimulai pada 2014. Saat itu, setiap dua kali dalam setahun, dirinya mengikuti pertemuan di Silicon Valley, Amerika Serikat. Suatu ketika, usai melakukan pertemuan, Jerry ingin kembali ke hotel dengan memesan taksi. Namun, koleganya memperkenalkannya dengan aplikasi Uber, salah satu aplikasi transportasi online.

"Dalam 15 menit perjalanan saya dari kantor kembali ke hotel saya, mengubah hidup saya. Saya berpikir, ternyata tanpa saya sadari, hidup saya telah berproses ke arah digitalisasi.," kata Jerry dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan East Ventures, Selasa (23/3).

Dia menilai industri perbankan juga merupakan bagian dari digitalisasi yang akan terjadi ke depannya. Sejak saat itu, Jerry mulai melakukan riset terkait perbedaan model bisnis bank di dunia. Dia menemukan ada dua spektrum besar dalam bisnis keuangan secara digital, khususnya bank.

"Satu spektrum didominasi oleh pemain-pemain di Eropa dan Amerika. Spektrum lainnya adalah di Asia," kata Jerry kepada Pemimpin Redaksi Katadata.co.id Yura Syahrul.

Spektrum Eropa dan Amerika Serikat, fokus pada model bisnis mengenai life centric, sehingga unggul pada user interface (UI) dan user experience (UX). Fokus layanannya seperti pembayaran dan soal pengeluaran. Sedangkan spektrum di Asia, khususnya Tiongkok dan Korea Selatan, bisnis keuangan digital masuk ke dalam suatu ekosistem.

Jerry menilai kedua spektrum memiliki keunggulan masing-masing. Spektrum Eropa dan AS, memiliki UI dan UX yang menarik. Sedangkan Tiongkok dan Korea Selatan yang masuk ke ekosistem, pertumbuhannya jauh lebih cepat dengan menawarkan layanan pinjaman, wealth management, termasuk sistem pembayaran.

"Yang Bank Jago lakukan, akan mengkombinasikan yang terbaik di antara kedua spektrum tersebut. Kami fokus juga di solusi life centric tapi kami juga bekerja sama, kolaborasi dengan ekosistem," kata Jerry.

Jerry menegaskan Bank Jago bukan kelanjutan dari aplikasi dompet digital besutan PT Bank BTPN Tbk (BTPN) yaitu Jenius. Setidaknya ada dua hal yang berbeda antara Bank Jago dengan Jenius. Seperti diketahui, Jerry Ng merupakan Direktur Utama BTPN sejak 2008 hingga 2019.

Perbedaan pertama Bank Jago dengan Jenius yaitu masalah teknologi. Jerry mengatakan, Bank Jago akan memanfaatkan keberadaan komputasi awan (cloud computing) sebagai sistemnya. "Bank Jago rasanya akan menjadi bank pertama di Indonesia yang seluruhnya menggunakan cloud," kata Jerry.

Perbedaan kedua adalah, pengembangan dan model bisnis Jenius dilakukan dengan organik. Sedangkan model bisnis yang diusung oleh Bank Jago adalah kolaborasi dengan ekosistem digital dan teknologi yang ada di Indonesia.

"Penekananya adalah melalui kolaborasi dengan berbagai ekosistem. Sebuah kehormatan bahwa mitra strategis Bank Jago, salah satunya Gojek," kata Jerry.

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!