Target Bank Neo Commerce: Gandeng 20 Fintech, Salurkan Kredit Rp 500 M

Bank Neo Commerce
Bank Neo Commerce hasil transformasi dari Bank Yudha Bhakti.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
30/3/2021, 07.43 WIB

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menargetkan bisa menyalurkan kredit hingga Rp 500 miliar tahun ini. Untuk mengejar target tersebut, bank ini berupaya memperluas jaringan dengan menggandeng 20 perusahaan teknologi finansial (fintech).

Hingga triwulan I tahun ini, bank milik Bank milik PT Akulaku Silvrr Indonesia ini telah menjangkau tiga platform digital fintech untuk penyaluran kredit. Terbaru, Bank Neo Commerce menggandeng PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id) pada Kamis (18/3).

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan target total penyaluran kredit melalui kerja sama dengan tiga perusahaan teknologi finansial ini meencapai Rp 70 miliar, untuk pelaku usaha kecil. Hal ini merupakan komitmen BNC membantu pemerintah memulihkan perekonomian melalui UMKM.

Dia mengaku BNC terus aktif untuk mencari mitra lain, dengan target mampu menggandeng sekitar 15 hingga 20 mitra lagi. Mitra ini khusus untuk kerja sama channeling dengan target setiap mitra bisa bisa menyalurkan antara Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar.

"Sehingga, sampai akhir tahun 2021, BNC menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp 500 miliar," kata Tjandra seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Senin (29/3).

Melalui kerja sama dengan Restock.id, BNC melakukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 20 miliar. Kerja sama ini bertujuan mempermudah pelaku UMKM memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.

Tjandra menilai kerja sama pembiayaan antara BNC dan Restock.id ini terjadi karena adanya kesamaan visi dan keinginan yang sama untuk memajukan UMKM Tanah Air. Selain kesamaan visi, BNC melihat potensi dari bisnis Restrock.id yang bagus.

"Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama," ujar Tjandra.

Direktur Utama Restock.id Farid Andika menuturkan, pihaknya mengapresiasi dan bangga dapat bekerja sama dengan bank digital. "Kami punya harapan yang sama untuk bisa berkembang bersama dan bisa membantu BNC untuk menyalurkan kredit UMKM kepada pihak-pihak yang berkualitas," katanya.

Restock.id adalah platform peer-to-peer lending (P2P) di Indonesia yang menghubungkan pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha, dengan kumpulan pemberi pembiayaan yang memiliki dana lebih untuk membiayai usaha tersebut.

Restock.id menyediakan pembiayaan bagi UMKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan. Restock.id bekerja sama dengan beberapa warehouse untuk menyalurkan pinjaman bagi perusahaan-perusahaan yang menaruh inventarisnya di warehouse tersebut.

Sebelumnya, BNC juga telah mengucurkan pembiayaan yang serupa ke Crowdo, platform teknologi finansial P2P besutan PT Mediator Komunitas Indonesia dan Esta Kapital milik PT Esta Kapital Fintek.

BNC menyalurkan kredit dalam bentuk modal kerja untuk UMKM masing-masing senilai Rp30 miliar untuk Crowdo dan Rp20 miliar untuk Esta Kapita. Dalam kemitraan ini ada penawaran teknologi dan infrastruktur digital secara menyeluruh untuk bank digital.

Kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung. Laba bersih yang dibukukan mencapai Rp1,9 miliar per kuartal III 2020, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp12,6 miliar.

Aset BNC tercatat mencapai Rp4,2 triliun pada periode tersebut. Kredit yang disalurkan mencapai Rp2,96 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp3,07 triliun.