1.099 Pegawai Garuda Pensiun Dini, Porsi Pilot Masih di Bawah Harapan

ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Ilustrasi Garuda Indonesia.
21/6/2021, 18.38 WIB

Untuk itu, perusahaan harus melakukan restrukturisasi menyeluruh dengan berbasis pada jumlah pesawat yang akan digunakan oleh Garuda. Dengan melihat pergerakan jumlah penumpang saat ini, maka manajemen akan memangkas jumlah pesawat sekitar 50%.

Perusahaan awalnya memiliki 142 pesawat. "Dengan kondisi saat ini, kami akan berjalan dengan jumlah pesawat tidak lebih dari 70 unit," kata Irfan dalam rekaman pernyataan kepada karyawan Garuda yang didapatkan Katadata.co.id.

Garuda Tunda Bayar Bunga Utang Sukuk Global

Sebelumnya, Garuda memutuskan menunda kembali pembayaran kupon sukuk dengan nilai pokok US$ 500 juta. Pembayaran bunga itu sudah mengalami penundaan dua kali, dari seharusnya jatuh tempo pada 3 Juni lalu.

Keputusan penundaan pembayaran kupon ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19. Manajemen Garuda ingin memastikan maskapai negara ini dapat keluar dari situasi pelik hingga menjadi perusahaan yang kuat dan sehat.

Irfan mengaku sudah mengupayakan berbagai cara untuk mendukung kegiatan operasional maskapai dan mengelola keuangannya dengan penuh kehati-hatian. Perusahaan pelat merah ini terus menjalankan kegiatan penerbangan di tengah  pandemi Covid-19.

Pada saat bersamaan, Garuda mengumumkan keterlibatan Guggenheim Securities, LLC, sebagai sebagai penasihat keuangan. Pihak ini akan bekerja sama dengan penasihat yang sudah ada yaitu PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP, dan Assegaf Hamzah & Partners untuk terus mengevaluasi alternatif strategi perusahaan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin