Archi Indonesia Berambisi Temukan Cadangan Emas Baru

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).
Penulis: Lavinda
22/6/2021, 15.31 WIB

PT Archi Indonesia, perusahaan tambang pure-play emas milik taipan Peter Sondakh yang akan melantai di bursa saham, berencana meningkatkan aktivitas eksplorasi tambang untuk menemukan cadangan emas baru. Selain itu, perusahan juga berniat menggandakan kapasitas pabrik pengolahan dalam lima tahun ke depan.

Saat ini, perusahaan mengelola Tambang Emas Toka Tindung yang terletak di Sulawesi Utara dan. Pengelolaan dilakukan oleh entitas anak perusahaan, yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). 

Manajemen Archi menargetkan eksplorasi di area proyek Near-mine, Western Corridor dan Greenfields dapat memberikan tambahan cadangan bijih emas baru sebanyak 5,3 juta - 13,0 juta ons. Target itu ditetapkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), dan diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group (SRK).

"Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun pada akhir tahun 2020 menjadi 8,0 juta ton per tahun pada akhir tahun 2025," ujar Wakil Direktur Utama Archi Rudy Suhendra dalam keterangan tertulis, Senin (21/6).

Hal itu dilakukan sebagai upaya menyelaraskan rencana perseroan yang akan mendorong aktivitas eksplorasi tambang serta meningkatkan prospek bisnisnya. Peningkatan kapasitas tersebut akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons atau setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun.

Pada akhir Desember 2020, Tambang Emas Toka Tindung Archi memiliki cadangan bijih emas sebanyak 3,9 juta ons atau setara 121 ton). Cadangan itu diperoleh dari hasil eksplorasi dan penambangan yang hanya 10% dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan 40.000 hektar.

Perusahaan memulai produksi emas sejak 2011. Kemudian, pada 2016, perusahaan memproduksi sekitar 200 kilo ons atau setara 6.2 ton emas per tahun.

Periode Penawaran Saham Mulai Hari Ini

Saat ini, Archi tengah menjalani proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah diperoleh 18 Juni 2021, sementara masa penawaran umum berlangsung hari ini, 22  Juni sampai 24 Juni 2021. 

Manajemen Archi memperkirakan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berlangsung pada 28 Juni 2021. Berlaku sebagai penjamin pelaksana emisis efek pada IPO Archi adalah PT BNI Sekuritas, PT Citigorup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

"Harga awal saham sebesar Rp750,- per lembar. Melalui IPO, Archi akan melepas sebanyak-banyaknya 3,725,250,000 lembar saham biasa, mewakili sebanyak-banyaknya 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan," ujar Rudy.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar pokok pinjaman, dan peningkatan operasional serta modal kerja umum. Sedangkan belanja modal untuk ekspansi bisnis dan operasional akan dibiayai dari kas internal perusahaan.

"Dengan mencatatkan saham perseroan di BEI, Archi ingin mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis perseroan serta lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan memanfaatkan pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum,” kata Rudy.