Laba Turun 82,3%, Bank Amar Optimalkan Bisnis Ekosistem Digital

ANTARA FOTO/Audy Alwi
Direktur Utama PT Bank Amar Indonesia Tbk Vishal Tulsian (tengah) menekan tombol bersama Head of FinanceÊDavid Wirawan (kanan), disaksikan Direktur Penilaiain Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, saat pencatatan saham perdana PT Bank Amar Indonesia Tbk, di BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
25/8/2021, 21.02 WIB

"Melihat peluang ini, Bank Amar dengan filosofi teknologi harus meningkatkan kehidupan masyarakat, berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia," kata Abraham.

Pada kesempatan yang sama, SME Corporate and Operations Director bank Amar Eka Banyuaji mengatakan, strategi bisnis Bank Amar ke depan akan menitikberatkan pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pinjaman kepada usaha kecil dan mikro (UKM).

Bank Amar menyasar penghimpunan DPK sebagian besar berasal dari sektor retail. Dalam rangka penyaluran kredit kepada sektor UKM, Bank Amar juga melakukan penjajakan kerja sama dengan penyelenggara financial technology atau fintech.

Dalam paparan publik Rabu (25/8), diketahui DPK Bank Amar turun 1,7% per Juni 2021 menjadi Rp 2,26 triliun, atau lebih rendah dari capaian Desember 2020 yakni Rp 2,3 triliun. Sedangkan dibandingkan capaian per Juni 2020 yakni Rp 1,75 triliun, angkanya naik 23,9%.

President Director Bank Amar Vishal Tulsian mengatakan, tahun lalu bank memang melakukan pengetatan penyaluran kredit menyusul kontraksi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai upaya pertumbuhan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.

"Namun demikian, kami optimis untuk terus meningkatkan kinerja bank melalui akselerasi pengembangan ekosistem digital kami," ujar Vishal.

Adapun pada perdagangan Rabu (25/8) saham AMAR ditutup menguat 0,65% ke level Rp 308 per saham. Sepanjang tahun 2021, saham bank digital ini sudah tumbuh 8,45%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin