Perusahaan minyak dan gas atau migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada (EMP) membukukan penurunan laba bersih 52% menjadi US$ 6,16 juta pada kuartal I-2021. Penurunan tersebut terjadi saat penjualan perusahaan masih membukukan kenaikan tipis.  

Berdasarkan paparan public expose (pubex) perusahaan dengan kode emiten ENRG yang digelar Senin (30/8), perusahaan pertambangan tersebut membukukan laba bersih per Maret 2021 senilai US$ 6,16 juta atau setara Rp 89,3 miliar. Capaian tersebut merosot 51,6% dibandingkan capaian laba bersih perusahaan per Maret 2020 yakni US$ 12,73 juta atau setara Rp 184,58 miliar.

"Memang ada penurunan, ini karena kuartal I-2020 kami membukukan pendapatan lain-lain dalam net profit. Sedangkan (tahun ini) saat pendapatan lain-lain dikeluarkan, secara operasional EMP melakukan kenaikan net profit based year on year (yoy)," Direktur Keuangan Edoardus Ardianto dalam paparan virtual, Senin (30/8). 

Investor Relations ENRG Herwin Hidayat menjelaskan, tahun lalu perusahaan telah melakukan pelunasan terhadap pinjaman-pinjaman dan mendapat penghapusan beban bunga hasil negosiasi dengan para pemberi pinjaman. Upaya tersebut memberikan kontribusi pada pendapatan lain-lain EMP awal tahun lalu dan tidak bersifat rutin atau berulang di tahun ini. 

"Meskipun tidak ada pendapatan lain-lain, fundamental perusahaan masih cukup baik yoy sebagaimana tercermin dari produksi dan EBITDA yang masih tumbuh," ujarnya. 

Periode Januari-Maret 2021, kinerja perusahaan emiten Grup Bakrie masih membukukan penjualan US$ 80,23 juta atau naik tipis 0,72% dari periode yang sama tahun lalu. Di samping itu EBITDA juga mengalami kenaikan 13,6% menjadi US$ 59,34 juta. Sedangkan beban pokok penjualan Energi Mega Persada justru naik 14,9% dari US$ 39,4 juta menjadi US$ 45,30 juta.

Sementara itu, Energi Mega Persada juga membukukan penurunan produksi gas di kuartal I-2021 sebanyak 6,5% menjadi 172 juta kaki kubik (mcf) per hari. Lesunya produksi juga disertai penurunan harga rata-rata penjualan gas sebanyak 14,56% ke level US$ 5,34 mcf. Sepanjang Januari-Maret 2021, Blok Bentu PSC berkontribusi 80 juta mcf per hari atau naik 6,6% dari rata-rata produksi tahun lalu yakni 75 juta kaki kubik gas per hari.

Di sisi lain produksi minyak ENRG sepanjang periode Januari-Maret 2021 naik 83% dari 2.532 barel per hari menjadi 4.650 barel per hari. Naiknya produksi turut disertai harga rata-rata yang tumbuh 3,63% menjadi US$ 42,56 per barel.

 

Halaman: