Beredar Isu Garuda Dipailitkan Hari Ini, Bagaimana Respons Manajemen?

ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021).
Penulis: Lavinda
21/10/2021, 07.30 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk diisukan berpotensi besar mengalami pailit. Menanggapi kabar yang beredar di media tersebut, Manajemen Garuda memastikan pihaknya terus melakukan langkah strategis untuk mempercepat pemulihan kinerja perusahaan, salah satunya melalui program restrukturisasi menyeluruh.

Dalam pemberitaan media disebutkan, Kementerian BUMN membuka opsi pailit bagi Garuda Indonesia. Kebijakan ini dilakukan jika proses restrukturisasi utang dengan kreditur menemui jalan buntu. 

"Fokus utama perbaikan fundamental kinerja Perseroan yakni, penguatan basis performa finansial dan fokus model bisnis dalam jangka panjang, melalui program restrukturisasi menyeluruh yang tengah kami rampungkan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis menanggapi isu opsi pailit, dikutip Kamis (20/10).

Irfan mengatakan maskapai pelat merah ini menjalankan langkah yang intensif melalui berbagai upaya penunjang perbaikan kinerja, khususnya dari aspek operasional penerbangan.

Dia mengaku optimistis dengan sinyal positif prospek industri penerbangan nasional, di tengah situasi pandemi yang mulai terkendali. Menurut dia, sektor pariwisata yang mulai aktif menjadi momentum penting dalam langkah langkah perbaikan kinerja secara bertahap dan terukur. Hal ini sejalan dengan perbaikan fundamental kinerja operasi perseroan di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Saat ini, manajemen Garuda dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham pengendali, sedang berdiskusi terkait rencana restrukturisasi. Menurut dia, hal ini akan dilaksanakan selaras dengan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sedang berjala.

Emiten berkode saham GIAA ini memperoleh bantuan dari beberapa konsultan pendamping untuk melaksanakan restrukturisasi utang. "Sampai saat ini prosesnya masih terus berlanjut dan merupakan fokus utama perseroan," katanya.

Halaman: