Indocement Waspadai Pasokan Batu Bara Turun Meski Dapat Harga Khusus

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Indocement di pelabuhan Tanjung Priok,  Jakarta Utara (28/6).
11/11/2021, 21.25 WIB

Marcos menyebutkan, total volume penjualan pada Januari-September 2021 mencapai 12 juta ton. Artinya, utilisasi pabrikan perseroan pada periode yang sama berada di kisaran 62,74 %. 

"(Penjualan) mengalami pertumbuhan kurang lebih 3% dari periode yang sama tahun lalu," katanya.

Marcos juga mencatat, per September 2021 penjualan semen tumbuh sebanyak 1,6 juta ton. Realisasi tersebut tumbuh 5% dari capaian Agustus 2021. 

Sebagai informasi, INTP memiliki kontribusi sekitar 21 % dari total kapasitas terpasang industri semen nasional. Sementara, penjualan semen INTP hingga kuartal III-2021 terhadap total penjualan semen nasional mencapai 25,58 %. 

Di sisi lain, kondisi pertumbuhan semen secara nasional belum kembali ke posisi pra-pandemi. Meskipun begitu, manajemen Indocement optimistis pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun bakal memiliki tren positif.

"Volume ekspor klinker kami bertumbuh sangat baik, yakni mencapai kurang lebih 300 ribu ton," kata Marcos.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, INTP memiliki tiga produk utama, yakni semen, beton siap pakai, dan agregat. Total penjualan semen berkontribusi hingga 90,48 % dari total pendapatan Indocement atau senilai Rp 9,6 triliun per September 2021.

Selama Januari-September 2021, Indocement membukukan kenaikan pendapatan 4,53 % menjadi Rp 10,6 triliun dari capaian periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 10,15 triliun.  Adapun, laba speriode berjalan naik 8,03% ke level Rp 1,21 triliun.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief