Penumpang Garuda Tak Perlu Karantina di Singapura Berkat VTL

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bercorak khusus yang menampilkan visual masker pada bagian moncong pesawat berada di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/10/2020). Pemberian gambar masker pada pesawat merupakan dukungan Garuda Indonesia terhadap program edukasi pemerintah melalui kampanye 'Ayo Pakai Masker'.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
29/11/2021, 19.21 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjadi maskapai pertama Indonesia yang melayani penerbangan jalur perjalanan vaksinasi alias vaccinated travel lane (VTL) Indonesia-Singapura.

Melalui program VTL tersebut, pelaku perjalanan kedua negara yang telah memenuhi kriteria dapat menempuh perjalanan antarnegara tanpa harus melaksanakan karantina pada saat kedatangan. Kriteria yang harus dipenuhi salah satunya mendapatkan dosis lengkap vaksinasi Covid-19 sesuai dengan rekomendasi WHO.

Implementasi kebijakan VTL ini mulai dilaksanakan Senin (29/11). Penerbangan VTL melalui rute yang dioperasikan yaitu nomor penerbangan GA 836 dan dilayani sebanyak 6 kali per minggu dengan armada A330-300.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan program VTL sejalan dengan langkah percepatan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan berbagai negara. VTL memiliki arti penting bagi Garuda Indonesia dalam menyelaraskan komitmen akselerasi kinerja.

“Mendapat kepercayaan untuk mendukung inisiatif strategis yang memiliki nilai penting dalam hubungan bilateral antarnegara ini, tentunya menjadi refleksi tersendiri atas komitmen peran aktif kami sebagai maskapai penerbangan nasional," kata Irfan dalam siaran pers, Senin (29/11).

Irfan ingin Garuda Indonesia selalu berpartisipasi aktif dalam mendukung misi pemerintah dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional. Melalui VTL ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk mendukung sektor pariwisata melalui konektivitas udara.

Menurutnya, implementasi VTL menjadi sinyal positif bagi industri penerbangan global untuk memaksimalkan pemulihan kinerjanya. Hal ini sejalan semakin banyak negara membuka akses bagi wisatawan mancanegara melalui jalinan VTL.

"Kami yakin momentum ini tidak hanya memiliki kontribusi positif terhadap pemulihan kinerja maskapai, melainkan menjadi multiplier effect bagi pemulihan ekonomi negara utamanya sektor pariwisata," kata Irfan.

Sebelumnya, Garuda Indonesia dan Singapore Airlines (SIA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang memungkinkan kedua maskapai untuk mengeksplorasi kemitraan komersial yang luas sekaligus meningkatkan konektivitas kedua maskapai.

Dengan kesepakatan tersebut, Garuda Indonesia dan Singapore Airlines akan mengoptimalkan potensi penyelarasan program frequent flyer, kegiatan pemasaran bersama, dan inisiatif untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia.

Garuda dan Singapore Airlines juga berkomitmen untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan baru di segmen angkutan udara, serta kerja sama dalam kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul armada.