PT Astra International Tbk, Hongkong Land (HKL), dan Logos SE Asia Pte Ltd membuat perusahaan patungan atau joint venture (JV). Entitas anyar ini akan mengelola gudang logistik yang menyasar pasar e-commerce.
Astra dan Hongkong Land membentuk perusahaan patungan melalui PT Astra Land Indonesia (ALI). JV ini berfokus mengelola gudang logistik modern di Indonesia dengan fokus awal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, pembentukan perusahaan patungan dengan Logos menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap sektor logistik.
"Kami ingin memperluas ketersediaan fasilitas gudang modern untuk mendukung sektor logistik di Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia,” kata Djony dalam keterangan pers, Selasa (8/2).
Pasar pengiriman dan logistik di Indonesia, termasuk gudang modern, diperkirakan meningkat dari US$ 81,3 miliar (Rp 1.171 triliun) pada 2020 menjadi US$ 138,04 miliar (Rp 1.988 triliun) pada 2026.
Peningkatan investasi tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan e-commerce.
Selain itu, sektor pergudangan modern Indonesia diperkirakan memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh. Ini karena outsourcing logistik di Tanah Air masih dapat dioptimalkan dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
Chairman Logos Asia Tenggara Stephen Hawkins menambahkan, pembentukan usaha patungan itu dapat meningkatkan sinergi dari kedua perusahaan.
"ALI memiliki rekam jejak yang baik dalam pasar properti. Logos mempunyai pengalaman kuat dan luas dalam mengembangkan keberlanjutan dan solusi logistik terintegrasi di pasar lokal dan internasional,” kata dia.
Logos merupakan spesialis logistik yang tumbuh dinamis dengan wilayah operasional meliputi Australia, Cina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, India, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Jepang.
Perusahaan itu hadir di Indonesia sejak 2017, dengan beberapa portofolio gudang modern yang berlokasi di Cibitung, Cileungsi, Cikarang, dan Pondok Ungu.