PT MD Pictures Tbk (FILM) menjual saham hasil pembelian kembali atau treasury dengan total 146,92 juta saham atau sekitar 1,54% dari seluruh saham perusahaan. Dari transaksi tersebut, emiten rumah produksi milik Manoj Punjabi ini memperoleh dana Rp 169,22 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 30 Maret perseroan melepas sebanyak 82,35 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.165 per saham. Kemudian, pada 4 April, perseroan menjual sebanyak 64,57 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.135 per saham.
“Perseroan telah melakukan penjualan seluruh saham treasury melalui perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dengan harga pembelian sama dengan harga penutupan 1 hari bursa sebelum tanggal transaksi,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (6/4).
MD Pictures menunjuk Samuel Sekuritas sebagai perusahaan efek yang membantu penjualan ini. Sebelumnya, FILM telah membeli kembali atau buyback sejumlah 146,92 juta saham. Seluruhnya langsung dicatatkan sebagai saham treasuri sejak tanggal buyback.
Manajemen menjelaskan, aksi jual saham treasury dilakukan karena transaksi saham FILM di BEI mengalami kondisi yang positif sejak aksi buyback dilakukan. Selain itu, perseroan perlu memberikan kesempatan kepada pasar untuk melakukan transaksi sesuai dengan pasar, tanpa adanya intervensi penambahan dan peningkatan jumlah saham yang beredar dari saham treasuri yang dimiliki FILM.
Berdasarkan laporan keuangan, FILM membukukan laba bersih sebesar Rp 33,67 miliar di 2021 setelah merugi sebesar Rp 56,95 miliar pada tahun sebelumnya.
Sedangkan, penjualan bersih melonjak 108,42% dari Rp 122,36 miliar di 2020 menjadi Rp 255,04 miliar pada 2021. Kontributor penjualan adalah kategori film yang terdiri dari digital, layar lebar dan televisi yang menyumbang Rp 226,83 miliar. Serta segmen penyewaan gedung dan penyewaan peralatan syuting berkontribusi sebesar Rp 28,21 miliar.
Penjualan digital kepada pihak pembeli yang melebihi 10% dari total penjualan yaitu The Walt Disney dan Image Future Investment (HK) masing-masing sebesar Rp 109,33 miliar dan Rp 98,56 miliar.
Tahun ini, perseroan tengah mempersiapkan beberapa judul film untuk rilis di bioskop, dengan masih mengamati perkembangan pandemi dan peraturan pemerintah terkait. Adapun, judul film-film besar yang akan dirilis yakni, ‘KKN di Desa Penari’, ‘Mendarat Darurat’, dan ‘Ivanna’.
Manajemen masih mengganggap ketidakpastian industri bioskop di kondisi pandemi ini sebagai tantangan perkembangan bisnis FILM ke depan. Namun, FILM tetap optimistis dengan menjalankan strategi untuk menciptakan nilai bagi bisnis film yang akan semakin berkembang melalui platform digital.