PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), sedang mengkaji mengenai kemungkinan peluang untuk mengakuisisi bank kecil. Nantinya, bank tersebut akan dikembangkan menjadi bank digital.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Atturidha menjelaskan, Bank Mandiri sebagai salah satu bank yang adaptif dan progresif dalam mengembangkan produk serta inovasi digital akan selalu berupaya untuk tetap adaptif terhadap dinamika yang terjadi di dalam industri keuangan.
Menurutnya semua opsi tersebut saat ini terbuka, termasuk mengenai peluang untuk rencana anorganik. "Bank Mandiri selalu membuka berbagai macam kemungkinan agar dapat berkembang menjadi lebih baik," kata Rudi, Selasa (19/4) di Jakarta.
Meski begitu, dia menegaskan, rencana anorganik tersebut belum masuk dalam Rencana Bisnis Bank Mandiri pada tahun ini. Perseroan juga belum membeberkan lebih rinci mengenai besaran dana yang disiapkan untuk akuisisi tersebut. "Belum masuk dalam RBB tahun ini," terangnya.
Bila rencana ini terealisasi, maka turut meramaikan aksi korporasi bank BUMN mencaplok bank kecil untuk dikembangkan menjadi bank digital seperti halnya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mengakuisisi Bank Mayora.
Secara terpisah, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, saat ini perseroan masih fokus melanjutkan transformasi digital melalui pengembangan Super App Livin' untuk nasabah ritel dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri untuk nasabah wholesale.
Livin' by Mandiri lanjut Rohan akan dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain seperti berinvestasi yang semakin terintegrasi ekosistem digital. Aplikasi Livin' kata dia, juga telah mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah.
"Tercatat hingga kuartal I 2022 lebih dari 96% transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang," ungkapnya.
Sampai dengan Februari 2022, emiten bank bersandi BMRI ini tercatat menyalurkan kredit senilai Rp 830,97 triliun secara bank only. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,33% dibandingkan periode yang tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri telah mencapai 10,34% secara year on year (yoy). menjadi sebesar Rp 1.003,8 triliun (bank only) di akhir Februari 2022.