PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengantongi laba bersih Rp 8,1 triliun sepanjang kuartal I 2022 atau tumbuh 14,6% dari raihan untung bersih periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh peningkatan kredit sebesar 8,6% secara tahunan.
Adapun, pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Perseroan sepanjang kuartal I 2022 telah menyalurkan kredit sebanyak Rp 637,1 triliun. Kredit korporasi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit perseroan.
Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 286,9 triliun atau naik 9,2% secara tahunan. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% secara tahunan menjadi Rp 188,8 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen kredit perumahan rakyat (KPR), yakni tumbuh 9,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 98,2 triliun.
Di samping itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) mencetak rebound dengan naik 3,6% secara tahunan menjadi Rp 41,6 triliun dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9% secara tahunan menjadi Rp 12 triliun. Adapun, total portofolio kredit konsumer naik 7,6% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 154,8 triliun.
Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaadmadja mengatakan, pertumbuhan kredit juga didukung oleh gelaran BCA Expoversary yang digelar hingga 30 April mendatang. Pada gelaran tersebut, perseroan menawarkan suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah.
"Pelaksanaan Expoversary kali ini berkontribusi signifikan dalam mendorong kinerja portofolio KPR dan KKB di akhir Maret 2022. Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/4).
Pertumbuhan kredit perseroan diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) perseroan turun ke 13,8% di kuartal I 2022, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19,4%.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga sebesar 2,3%, hal ini didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi. Sementara, di sisi pendanaan, CASA naik 21,7% secara tahunan mencapai Rp 798,2 triliun, berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga.
Deposito juga tumbuh sebesar 3,1% menjadi Rp 199,6 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 17,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 997,8 triliun, sehingga turut mendorong total aset perseroan naik 15,5% menjadi Rp 1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.
Pendapatan bunga bersih perseroan juga naik sebesar 2,5% menjadi Rp 14,5 triliun. Kemudian, perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan selain bunga sebesar 19,5% menjadi Rp 5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8% dibanding tahun lalu.
Jahja menambahkan, perseroan juga turut berkomitmen untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp 161,6 triliun di kuartal I 2022. Selain itu, BBCA juga menghadirkan Kredit Multiguna Usaha, yang merupakan program khusus wanita dengan suku bunga mulai dari 3,88%.
"Kami juga melakukan sejumlah inisiatif ramah lingkungan, di antaranya pengelolaan limbah kartu dan EDC, program engagement karyawan yang menghasilkan hampir 19.000 bibit pohon untuk ditanam, serta pemadaman lampu selama satu jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program earth hour,” kata dia.