Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga sebesar 2,3%, hal ini didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi. Sementara, di sisi pendanaan, CASA naik 21,7% secara tahunan mencapai Rp 798,2 triliun, berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga.

Deposito juga tumbuh sebesar 3,1% menjadi Rp 199,6 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 17,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 997,8 triliun, sehingga turut mendorong total aset perseroan naik 15,5% menjadi Rp 1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.

Pendapatan bunga bersih perseroan juga naik sebesar 2,5% menjadi Rp 14,5 triliun. Kemudian, perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan selain bunga sebesar 19,5% menjadi Rp 5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8% dibanding tahun lalu.

Jahja menambahkan, perseroan juga turut berkomitmen untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp 161,6 triliun di kuartal I 2022. Selain itu, BBCA juga menghadirkan Kredit Multiguna Usaha, yang merupakan program khusus wanita dengan suku bunga mulai dari 3,88%.

"Kami juga melakukan sejumlah inisiatif ramah lingkungan, di antaranya pengelolaan limbah kartu dan EDC, program engagement karyawan yang menghasilkan hampir 19.000 bibit pohon untuk ditanam, serta pemadaman lampu selama satu jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program earth hour,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi