Dharma Satya Bagikan Dividen Rp 211 Miliar pada Mei, Simak Jadwalnya
Emiten industri kayu dan perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 211,99 miliar atau setara 29% dari laba bersih perseroan. Tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 727,15 miliar.
Keputusan pembagian dividen telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan Rabu (20/4) lalu. Nantinya, para pemegang saham akan akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 20 per saham.
"Pembayaran dividen tunai diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 10 Mei 2022 pukul 16.15 WIB," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (22/4).
Manajemen menyampaikan, cum date pembagian jatah dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 28 April 2022. Adapun, pembagian di pasar tunai berlangsung pada 10 Mei mendatang.
Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Apabila pembelian saham dilakukan investor setelah melewati jadwal cum date, maka investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Sementara itu, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi digelar pada 9 Mei 2022, sedangkan di pasar tunai pada 11 Mei 2022. Kemudian, tanggal recording date daftar pemegang saham yang berhak atas dividen berlangsung pada 10 Mei 2022. Perseroan akan mulai membagikan dividen kepada para pemegang saham pada 19 Mei mendatang.
Berdasarkan laporan keuangan, DSNG membukukan laba bersih sebesar Rp 727,15 miliar hingga akhir 2021. Angka itu naik jika dibandingkan perolehan pada periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 476,63 miliar.
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, perseroan juga mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 6,35% dari sebelumnya Rp 6,69 triliun pada 2020 menjadi Rp 7,12 triliun di 2021. Penjualan lokal masih sebagai kontributor terbesar dengan pendapatan Rp 5,83 triliun, sementara penjualan ekspor berkontribusi sebesar Rp 1,29 triliun pada 2021.
Berdasarkan segmen produknya, perseroan mencatat kinerja segmen produk kayu mengalami peningkatan dengan nilai penjualan naik 34% menjadi Rp 1,3 triliun. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan maupun harga jual rata-rata produk kayu, yang terutama didorong oleh pulihnya permintaan dari pasar Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada.
Sementara itu, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi pendapatan perseroan pada 2021 sebesar Rp 5,8 triliun, naik 2% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 5,70 triliun.
Per 31 Desember 2021, total aset DSNG turun 3,1% menjadi Rp 13,71 triliun dari sebelumnya Rp 14,15 triliun. Total liabilitas turun 16% menjadi Rp 6,7 triliun, yang didominasi oleh penurunan pinjaman bank sebesar Rp 1 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Sementara ekuitas DSNG per 31 Desember 2021 sebesar Rp 7,02 triliun dari sebelumnya Rp 6,23 triliun.